Pulau Rani
Setelah sebelumnya tulisan mengenai
Perkampungan Sowek dan Pulau Mozaki, penjelajahan kami di tempat ini pun
berlanjut. Tujuan selanjutnya adalah Pulau Rani. Karena bertepatan dengan hari
minggu, maka kami harus menunggu selesai ibadah dulu. Kami pun mengisi
kekosongan dengan sarapan, main UNO dan beres-beres karena setelah dari Pulau
Rani, kami langsung kembali ke Korido untuk balik ke Biak.
Siang harinya dengan menggunakan perahu,
kami (sekitar 10 orang lebih) menuju Pulau Rani. Perjalanan ditempuh sekitar 30
menit. Semesta mendukung perjalanan kami, langit yang cerah dan laut yang tak
berombak. Kata bapak yang bersama-sama dengan kami bahwa disekitar perairan
menuju Pulau Rani terkadang ada lumba-lumba yang berenang, akan tetapi kami
kurang beruntung karena selama perjalanan sampai tiba tak ada seekor
lumba-lumba pun yang menampakkan diri. Tapi ya sudahlah, karena itu bukan
tujuan utama kami melihat lumba-lumba, tetapi menginjakkan kaki di Pulau Rani
untuk pertama kalinya.
Menuju Pulau Rani
Sekilas tentang Pulau Rani bahwa pulau
ini terletak di Distrik Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori. Supiori sendiri
terbagi ke dalam dua gugus pulau, yakni Gugus Bepondi dan Gugus Sowek (termasuk
Pulau Rani). Pulau Rani merupakan salah satu pulau unggulan pariwisata di
Kabupaten Supiori sehingga jika mengeksplore Supiori pulau ini wajib
dikunjungi. Pulau ini menjadi surga bagi para penikmat wisata bahari, bagaimana
tidak banyak pilihan wisata yang bisa dilakukan, seperti menikmati indahnya
pasir putih, melihat sunset, snorkeling, diving, berkeliling pulau atau
menikmati kelapa muda. Jadi ketika kami berkunjung ke Supiori khususnya
Perkampungan Sowek, Pulau Rani menjadi salah satu list yang akan kami datangi.
Setelah perjalanan sekitar 30 menit,
tibalah kami di Pulau Rani. Langsung menurunkan barang-barang karena perahu
tidak bisa berlabuh dekat pantai karena takutnya surut dan nantinya tidak bisa
keluar pada saat balik, makanya perahu berlabuh jauh dari pantai. Pasir putih
pun menyambut kedatangan kami. Kata beberapa rombongan yang ikut bersama kami,
jika kita beruntung dan pas air laut mengalami surut terendah maka akan
kelihatan pasir putih timbul yang lebih luas bahkan bisa menghubungkan Pulau
Rani dengan salah satu pulau yang bersebalahan dengan Pulau Rani. Tapi
sayangnya waktu kedatangan kami bukan surut terendah, jadinya pasir timbul
kurang luas tapi tetap dinikmati.
Pulau Rani dari Kejauhan
Hamparan Pasir Putih
Kami tak menyia-nyiakan waktu, turun
dari perahu langsung berfoto ria, beberapa dari kami sibuk dengan aktivitas
masing-masing ada yang berfoto, menuju pulau untuk mencari perlindungan dari
sengatan matahari dan beristirahat, bermain pasir dan snorkeling.
Pulau Rani merupakan pulau yang
berpenduduk, sehingga tidak ada salahnya jika menjelajah lebih dalam lagi
melihat kehidupan masyarakat lebih dekat. Lokasi kami berlabuh dengan
perkampung bisa dibilang agak jauh karena kami berlabuh di ujung pulau yang
memang menjadi lokasi bersandar perahu yang membawa wisatawan datang ke Pulau
Rani. Menelusuri pantai dan masuk ke dalam hutan yang ditumbuhi pohon kelapa.
Seperti perkampungan di pulau, masyarakat Pulau Rani bermata pencaharian
sebagai nelayan.
Menelusuri Hutan
Soal bidang kesehatan, terdapat
puskesmas tetapi tidak ada pegawai, kami sempat melihat puskesmas tetapi tutup.
Untuk pendidikan, disini terdapat sekolah dasar (SD) tapi kurang tau untuk SMP
dan SMA. Karena lokasi SD cukup jauh, maka kami kembali ke pantai menelusuri
hutan dan tak tau arah mana yang benar untuk tiba di pantai. Menggunakan
insting, beruntung bisa menemukan pantai dan bukan hanya itu, kami menemukan
beberapa bangunan yang terletak di pinggir pantai jauh dari keramaian.
Kemungkinan diperuntukkan sebagai homestay, kelihatannya bangunan tersebut
masih baru dan belum difungsikan. Semoga bisa digunakan untuk mendukung
pengembangan pariwisata di Pulau Rani (kalo
bangunan tersebut memang homestay)
Homestay di Pulau Rani (mungkin)
Tiba di ujung pulau, tempat kami
bersandar. Kami masih sempat foto bersama. Kemudian snorkeling. Jika
dibandingkan dengan pulau yang kami kunjungi kemarin (Pulau Mozaki), Pulau Rani
memiliki pemandangan bawah laut yang lebih bagus, berbagai macam karang dan
ikan yang berwarna warni menghiasi luatan serta biota luat lainnya. Walaupun
belum puas, tetapi hari semakin sore, kami pun kembali ke pantai. Pulau ini
ditumbuhi pohon kelapa yang banyak, makanya wajib mencoba minum kelapa muda yang
berasal dari Pulau Rani. Apalagi setelah menjelajah kampung, berfoto,
snorkeling didukung dengan cuaca yang panas, minum dan makan kelapa menjadi
pilihan yang tepat untuk mengembalikan rasa segar dan menghilangkan dahaga. Untungnya
bapak yang mengantar kami dan beberapa teman yang bersama-sama dengan kami
bersedia mengambilkan kelapa.
Makan Kelapa :):):)
Hari semakin sore dan khawatir nantinya
kemalaman dalam perjalanan, kami bergegas meninggalkan Pulau Rani untuk
menuju Korido dan kembali ke Biak.
Kembali ke Korido
Penjelajahan kami selama 2 hari 1 malam
di Kabupaten Supiori pun berakhir. Mengunjungi perkampungan terapung Sowek,
Pulau Mozaki antara wisata alam dan sejarah serta berakhir di Pulau Rani dengan
pasir timbul. Pertama kali menginjakkan kaki di ketiga destinasi wisata yang
patutu untuk dieksplore ketika berkunjung ke Supiori. Terima kasih teman-teman
atas penjelahan Sowek dan sekitarnya, terima kasih kakak Nusantara Sehat (NS),
terima kasih Paman Ben dan keluarga. Terima kasih Sowek dan sekitarnya untuk
alam yang indah dan menawan. Berharap bisa kembali menginjakkan kaki disini…
Foto ala-ala (Taken by @irfan.f.y)
Mereka buat apa ???
Menuju Sunset
Besok arah-arah mana lagi ??? Tunggu
postingan blog selanjutnya yak…
Tips Eksplore Sowek dan sekitarnya
Tips Eksplore Sowek dan sekitarnya
- Berkunjung pada saat cuaca bersahabat
- Lebih baik rental mobil dari Biak dan persiapkan BBM untuk perahu
- Jangan lupa siapkan uang cash karena tidak ada ATM di Sowek, ATM hanya ada di ibukota Kab. Supiori
- Lebih bagus eksplore bersama teman sehingga cost yang dikeluarkan lebih ringan dan lebih baik sewa perahu karena tidak ada perahu regular untuk wisatawan BBM-nya bisa dibeli di Biak karena harga lebih murah
- Jika berangkat sendiri biaya ke Sowek sekitar Rp. 100.000/orang sudah PP, tetapi untuk ke destinasi lainnya terbatas
- Di Sowek tidak ada penginapan, jadi untuk tempat tinggal bisa numpang di rumah warga
- Waktu tempuh : Biak–Korido ( 3–4 jam), Korido–Sowek (30 menit), Sowek–Pulau Mozaki (30 menit), Sowek–Pulau Rani (30 menit). Jadi untuk mengeksplore tidak cukup dalam sehari
- Jangan lupa gunakan pakaian yang bisa melindungi dari panas + siapkan sunblock untuk menghindari sengatan matahari
- Siapkan kamera (jangan lupa kamera underwater) untuk mendokumentasikan penjelajahan
- Jika ingin snorkeling bawa masing-masing karena tidak ada tempat penyewaan
- Terakhir, JANGAN MERUSAK ALAM, JANGAN MENGINJAK KARANG SAAT SNORKELING, JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANG, TETAP JAGA KELESTARIAN ALAM
0 Comments