Perkampungan Sowek dari atas bukit
Hai semuanya… Apa kabar ??? Lama tak
jumpa via blog yak. Mungkin ada yang kangen dengan tulisan saya (plus orangnya
juga) hehehehehe. Setelah sekian lama menghilang dari dunia per-BLOG-an, kali
ini saya mencoba mengembalikan semangat untuk menulis di blog. Memang benar
kalo menulis itu harus dilakukan secara rutin karena sekali redup akan susah
untuk mengembalikannya. Jadi harus selalu menulis yak…
Kali ini tulisan saya akan menceritakan
tentang perjalanan saya dan teman-teman ke salah satu tempat yang tidak jauh
dari Biak, bernama Sowek. Kami berjumlah 7 orang (Saya, Wahyu, Fitri, Ijul, Rei, Kak Wisda,
dan Kak Irfan), persiapan pun dilakukan dengan membeli perbekalan, beli BBM di
kota Biak karena di lokasi tujuan kami ketersediaan minyak terbatas dan
harganya lumayanlah, sampai beli alat pancing yang katanya nanti disana akan
digunakan padahal cuman wacana… Hehehehe.
Perjalanan kami pun dimulai dengan
menggunakan mobil, kami menuju Kabupaten Supiori (kabupaten tetangga dengan
Biak) dengan perjalanan sekitar 3 jam lewat Biak Timur jalanan beraspal cukup
bagus. Sampai di Kabupaten Supiori, kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan
Korido sebagai tempat kami akan menyeberang menggunakan perahu. Untuk mengusir
kebosanan karena perahu yang akan mengantar kami ke Sowek belum datang, kami
menyempatkan diri untuk jalan-jalan sekitar Korido, berfoto ria plus makan
siang.
Korido
Setelah beberapa jam menunggu, kami langsung menuju Sowek menggunakan perahu. Sebenarnya Sowek masih satu daratan dengan Korido, tetapi karena jalur darat belum bisa diakses maka satu-satunya alternatif menggunakan jalur laut. Untuk menuju Sowek terdapat 2 alternatif via jalur laut, yang pertama harus putar ke arah laut dengan waktu tempuh sekitar 1 jam-an dan alternatif kedua menelusuri hutan mangrove dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Untuk tidak membuang-buang waktu, kami pasti memilih alternatif kedua. Tapi harus diperhatikan soal pasang surut, karena jika surut akan dangkal dan perahu tidak bisa lewat.
30 menit tidak terasa karena pemandangan
yang disuguhkan selama perjalanan melewati hutan mangrove. Tibalah kami di
Sowek. Decak kagum langsung terlintas dibenak melihat pemukiman warga. Ternyata
disini, di Sowek pemukiman warga dibangun di atas laut, layaknya kampung
terapung. Bahkan puskesmas, sekolah sampai gereja dibangun di atas laut. Saya
pertama kali melihat kampung seperti ini dibangun di atas laut ditambah
jernihnya air sehingga kita dapat melihat sampai ke dasar. Untuk penginapan
selama di Sowek, kami akan menginap di rumah Paman Ben (Petugas Puskesmas). Kami
menyimpan barang dan beristirahat sejenak, mengembalikan energi yang keluar
selama perjalanan dari Kota Biak sampe ke Sowek sebelum menjelajah.
Bangunan disini yang didirikan di atas
air kebanyakan masih dari kayu yang ditopang dengan beton, jalan pun demikian
kebanyakan rumah dihubungkan dengan jembatan kayu, walaupun demikian rumah
disini lumayan rapi, tertata dengan baik dan pastinya aman. Masalah air, karena
berada di laut, maka pasokan air masyarakat diambil dari mata air yang berada
di bagian darat untuk mengambilnya diangkut dengan menggunakan perahu,
disamping adanya penampungan air hujan. Sebenarnya ada pipa penyalur air tetapi
sudah rusak. Untuk penerangan, sudah ada listrik yang masuk, tetapi saat kami
berkunjung sedang tidak berfungsi sehingga kami menggunakan genset. Jaringan
telfon, disini sudah masuk, bahkan salah satu sekolah sudah ada jaringan
internet, tetapi pengoperasiannya hanya pada saat listrik berfungsi. Masalah
sanitasi, sebenarnya masyarakat sudah memiliki kamar mandi akan tetapi
pembuangannya langsung ke laut, jadi kalo mau berenang sekitar pemukiman sangat
tidak disarankan. Sampah, yah seperti beberapa daerah lainnya yang masih
membuang sampah sembarang bahkan sampah dibuang ke laut. Hal yang tak pantas
untuk ditiru yak, Buang sampah tuh ke tempat sampah, bukan ke sembarang tempat.
Hehehehehe….
Istirahat selesai, kami melanjutkan
penjelajahan kami berjalan-jalan sekitar kampung. Kali ini kami ditemani dengan
teman-teman dari Nusantara Sehat Batch 8 yang kebetulan ditempatkan di Sowek
dan masih muda-muda pula. Jadi jiwa petualangnya masih tinggi, tidak diragukan
lagi. Jadilah mereka guide local kami, walaupun mereka juga masih baru disini,
setidaknya mereka duluan menginjakkan kaki di Sowek daripada kami. Bangunan di tengah laut,
tidak ada pohon untuk berlindung ditambah cuaca pada saat itu sangat panas,
keringat berkucuran dan kulit pun tambah gosong. Tetapi tetap dinikamati, masa
suka jalan-jalan tapi takut hitam.
Kami bertemu dengan masyarakat dan
melihat aktivitas mereka, terutama anak-anak. Ada yang bermain di jalan dengan
teman, memancing ikan dengan alat ala kadarnya tetapi hasilnya ada, bermain
baling-baling dari daun ada pula yang mendayung perahu seorang diri. Jika rasa
haus datang karena kepanasan, tidak perlu khawatir karena disini tersedia
warung yang menyediakan minuman dan cemilan. Nah untuk melihat pemandangan
Sowek yang terlihat lebih keren, terdapat bukit yang dapat dijadikan spot foto
untuk melihat Sowek dari atas. Kami pun menuju ke bukit tersebut, mendaki bukit
walaupun tidak seberapa tetapi cukup menguras tenaga dan keringat ditambah
cuaca yang panas.
Dari bukit ini, pemandangan Sowek
terlihat berbeda, jejeran rumah-rumah yang menyatu dengan lautan. Layaknya
bukit Jayapura City di Jayapura, dimana kita dapat melihat Kota Jayapura dari
atas, walaupun dengan kondisi yang berbeda tak ada taburan cahaya lampu maupun
kendaraan yang berlalu lalang. Di bukit pula ini, berdiri dengan kokohnya Tugu
Sondesura sebagai tugu peringatan masuknya injil di Sowek. Disamping itu,
terdapat sebuah makam di samping tugu tersebut (lupa makam siapa).
Walaupun belum puas memandang Sowek dan
belum lengkap rasanya jika melewatkan sunset dari atas bukit, tetapi karena
kepanasan dan akan melanjutkan penjelajahan, kami pun kembali ke tempat
menginap. Tujuan selanjutnya, Pulau Mozaki. Karena beda pulau dengan Sowek,
maka kami menggunakan perahu untungnya kami sudah menyiapkan BBM dari Kota
Biak, jadi tidak perlu cari-cari di Sowek.
Kembali menelusuri rumah-rumah warga,
menyeberang di jalanan kayu yang sempit untuk keluar dari perkampungan Sowek.
Perjalanan sekitar 30 menit untuk tiba di Pulau Mozaki. Menurut saya pulau ini
tidak biasa, tetapi menyimpan sejarah. Bagamana tidak, kalo dari luar hanya
terlihat seperti pulau biasa dengan pasir putih, tetapi ketika menjelajah masuk
ke dalam pulau kalian tau kita akan menemukan sebuah pondok. Pondok ini bukan
sembarang pondok, bukan pondok untuk bersitriahat bagi para wisatawan yang
berkunjung, tetapi di pondok ini terdapat beberapa tengkorak dan tulang
belulang manusia yang diletakkan secara rapi bahkan ada yang diletakkan di
dalam karung. Menurut teman Nusantara Sehat (NS) yang menemani kami, bahwa peninggalan ini adalah tengkorak dan tulang belulang dari tentara Jepang
yang kemungkinan mendarat dan tinggal di pulau ini pada saat Perang Dunia
ke-II, lebih dalam lagi terdapat goa yang bisa jadi digunakan sebagai tempat
tinggal sekaligus tempat bersembunyi tentara Jepang. Sebenarnya ini bisa menjadi
nilai tambah untuk pengembangan wisata di Pulau Mozaki. Selain wisata alam, ada
juga wisata sejarah. Tak perlu takut, kalau kita datang dengan maksud baik dan
tidak melakukan hal-hal yang buruk, pulau ini akan aman dan wajib untuk
dikunjungi.
Menuju Pulau Mozaki
Nah selain melihat tengkorak dan tulang
belulang tersebut, kami tak melewatkan menikmati wisata bahari, snorkeling (peralatan dibawah dari kota karena disini
tidak ada tempat penyewaan). Disini karangnya lumayanlah yak, walaupun agak
keruh. Tetapi tetap dinikmati. Melihat ikan-ikan, karang, bintang laut, dan
berbagai biota laut lainnya. Sampe sunset menjelang menikmati Pulau Mozaki dan
balik ke Kampung Sowek.
Bersih-bersih, makan malam dan
beristirahat untuk melanjutkan penjelajahan besok. Penasaran besok kami arah-arah
mana ? Penasaran bagaimana tempat yang akan kami datangi ? Apa yang kami
lakukan di tempat esok ? Tunggu tulisan selanjutnya yak masih seputaran
penjelajahan di Sowek…
1 Comments
Online Casino Malaysia | NoDeposit Bonus - 나비효과.com
ReplyDeleteOnline Casino Malaysia is the best 제왕 카지노 검증 choice for everyone. This online 클레오카지노 casino 우리 카지노 도메인 offers great promotions. titanium tubing Read on! 더킹 카지노