Tulisan ini merupakan sambungan dari
tulisan sebelumnya. Tentang Festival Biak Munara Wampasi sebagai salah satu
kegiatan tahunan yang diadakan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas
Pariwisata Kabupaten Biak Numfor untuk mempromosikan potensi yang ada di Biak.
Setelah sebelumnya saya membahas tentang pembukaan Festival Biak Munara
Wampasi, kali ini saya akan menceritakan tentang beberapa kegiatan yang
dilaksanakan untuk memeriahkan festival ini.
Tarian Khas Biak
Festival Biak Munara Wampasi merupakan
kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mempromosikan wisata
yang ada di Biak. Pariwisata di bagian Timur Indonesia memang tidak kalah
dengan daerah lain di Indonesia, khususnya di Papua orang mengenal Raja Ampat
dengan potensi wisata bahari yang sangat memukau. Tetapi tahukah anda bahwa
Raja Ampat bukanlah salah satu destinasi yang dimiliki Papua. Selain Raja
Ampat, Biak menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati wisata bahari Papua.
Nah untuk meningkatkan minat wisatawan
berkunjung ke Biak, maka dibuatlah Festival Biak Munara Wampasi yang dikemas
secara apik, memadukan antara wisata alam dan budaya. Melalui festival ini
diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata ke Biak. Untuk lebih memeriahkan
Festival Biak Munara Wampasi V Tahun 2017 ini diadakanlah beberapa kegiatan
yang berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal 1 – 4 Juli 2017.
Parade
Wor dan Yospan. Jika di
Sulawesi terkenal dengan Dero (tarian tradisional), Biak pun punya tarian
tradisional, Wor dan Yospan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 2 Juli
2017 bertempat di Jl. Imam Bonjol. Wor dalam bahasa Biak berarti …, sedangkan
Yospan adalah singkatan dari Yosin Pancar yang berarti …. Parade Wor dan Yospan
tidaklah sama, ada perbedaan, seperti yang saya lihat Parade Wor diikuti oleh
beberapa kelompok sanggar seni yang tersebar di Biak, dalam Parade Wor
masing-masing kelompok akan menampilkan sebuah tema yang menceritakan tentang
kehidupan masyarakat Biak dan ini menjadi tradisi yang tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan mereka. Salah satu tema yang sempat saya lihat, saat seorang
anak pertama kalinya turun dari rumah. Setiap sanggar dalam parade ini tampil
dengan totalitas, terlihat mereka menggunakan pakaian adat Papua dan berbagai
property yang mereka siapkan sendiri menjadi nilai tambah dalam menyampaikan
tema yang dibawakan. Parade Yospan sendiri, hanya diikuti oleh satu kelompok
sanggar seni. Dalam Parade Yospan disini tidak ada tema yang diceritakan,
tetapi hanya menari seperti biasanya dan dipimpin oleh seorang sebagai pemimpin
yang berada di depan barisan dan memberi aba-aba dengan dilengkapi peluit.
Parade Yospan pun diiringi dengan masuk dan lantunan lagu. Terlihat dalam
parade ini semua anggota masih muda dibalut dengan pakaian yang berwarna-warni.
Salah satu sanggar seni dalam Parade Wor dan Yospan
Snap
Mor. Salah satu
rangkaian acara Festival Biak Munara Wampasi yang ditunggu-tunggu. Snap Mor
merupakan salah satu tradisi yang masih dijaga sampai saat ini, merupakan cara
tradisional menangkap ikan di laut saat air sedang surut, alat tangkap yang
digunakan bukan jaring ataupun pancing melainkan hanya sebuah tombak. Jadi saat
air pasang akan diletakkan jaring mengelilingi lokasi yang akan dijadikan
tempat Snap Mor dan pada saat air surut ikan-ikan tersebut akan terjebak di
dalam jaring, pada saat itulah orang-orang akan berbondong-bondong untuk
menangkap ikan menggunakan tombak. Pelaksanaan Snap Mor dalam Festival Biak
Munara Wampasi kali ini bertempat di Kampung Karnindi, Biak Barat pada hari
Selasa, 4 Juli 2017 pukul 08.00 – 15.00. Saya pun berkesempatan untuk melihat
secara langsung, berangkat dari Kota Biak ke arah barat menggunakan mobil
bersama dengan teman-teman, karena beberapa hal kami berangkat sekitar pukul
10.00 perjalanan sekitar 1 jam-an. Alhasil sampai di lokasi, Snap Mor sudah
berjalan hampir dipenghujung kegiatan. Walaupun demikian kami masih sempat
melihat beberapa masyarakat asik mencari ikan di laut, beberap dari mereka
berhasil mendapatkan hasil tangkapan. Terlihat disekitar lokasi sebuah panggung
dan beberapa pondok yang disediakan. Bukan hanya kegiatan menangkap ikan saja,
tetapi ada penampilan dari beberapa sanggar seni dan panggung hiburan disamping
itu, terdapat beberapa jajanan khas Biak yang disiapkan panitia maupun yang
dijual masyarakat sekitar.
Snap Mor
Pameran
Anggrek. Bertempat di
Lapangan Cendrawasih dan pameran ini dibuka selama kegiatan Festival Biak
Munara Wampasi dari pagi sampai malam. Saya pun beberapa kali mengunjungi
pameran ini. Anggrek merupakan salah satu bunga yang menjadi andalan Biak, hal
ini terlihat dari antusiasnya masyarakat Biak memamerkan anggrek mulai dari
ukuran kecil sampai sedang yang berwarna warni, baik yang tumbuh secara alami
maupun melalui persilangan yang dilakukan masyarakat setempat. Setiap distrik
yang ada di Biak turut andil dalam pameran ini bahkan salah satu kabupaten
tetangga, yakni Kab. Supiori ikut mengambil bagian dalam pameran ini. Pembukaan
pameran anggrek ini dimulai dengan adanya lomba merangkai bunga anggrek dan
lomba tanaman anggrek dengan beberapa kategori yang dilombakan.
Pameran
Foto. Kegiatan ini
dilaksanakan di Gedung Wanita Kabupaten Biak Numfor dan buka selama Festival
Biak Munara Wampasi berlangsung. Foto-foto yang ditampilkan dalam pameran ini
mencakup banyak hal, mulai dari keindahan alam Biak, destinasi wisata, sampai
tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Biak. Setidaknya
dengan adanya pameran ini, bisa memberi pengetahuan kepada pengunjung bahwa
Biak memiliki sejuta pesona yang patut untuk dibanggakan, dipelihara dan
dijunjung tinggi serta Biak memiliki banyak pilihan destinasi wisata baik alam
maupun budaya.
Beberapa kegiatan lain yang menjadi
rangkaian acara Festival Biak Munara Wampasi V Tahun 2017. Namun sayang saya
tidak sempat mengikutinya….
Apen
Beyeren. Salah satu
atraksi budaya yang masih dipertahankan sampai sekarang di Biak. Dalam atraksi
ini seorang akan berjalan di atas batu panas. Kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 1 Juli 2017 di Nirmala Beach Hotel pukul 17.00 – 18.00. Sayangnya
saya tidak sempat melihat secara langsung atraksi ini, padalah ini menjadi
atraksi yang sangat menarik dan wajib untuk disaksikan, dimana seseorang yang
lengkap berpakaian adat Papua berjalan
di atas batu panas tanpa alas kaki.
Lomba
Lari 10K. Lomba ini
diikuti oleh semua kalangan dan pendaftaran free alias gratis. Pelaksanaannya
pada hari Senin, 3 Juli 2017 pukul 06.00 – selesai dengan mengambil garis start
dari Halaman Kantor Distrik Yendidori.
Photography
Tour. Salah satu
rangkaian acara yang menurut saya menarik dan sebaiknya patut diikuti. Para
peserta diajak untuk berkeliling ke beberapa destinasi wisata yang ada di Biak
sambil memotret.
Tour
Padaido. Ini salah satu
rangkaian acara yang paling ingin saya ikuti, tetapi karena lambat pesan tiket
makanya pas cek di Dinas Pariwisata tiketnya sudah ludes. Kegiatan ini
merupakan salah sati kegiatan untuk menikmati wisata bahari di Biak. Salah satu
destinasi wisata bahari yang Biak miliki dan tidak kalah dengan Raja Ampat
adalah Padaido. Padaido merupakan gugusan kepulauan yang bernama Kepulauan
Padaido dan masuk ke dalam Kawasan Konservasi Perairan Nasional dengan nama
Taman Wisata Perairan (TWP) Kepulaun Padaido, dibawah pengelolaan Balai Kawasan
Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP). TWP Padaido merupakan kawasan konservasi yang memiliki banyak destinasi
pilihan wisata bahari, seperti diving di Goa Bawah Laut (Wundi Cave), diving di Kapal Karam di Pulau Rasi, foto di Fontbox
di Pulau Wundi, menikmati sunset & sunrise, snorkeling, melihat pasir
timbul saat air surut dan masih banyak lagi. Jadi jika ke Biak wajib hukumnya
berkunjung ke Padaido.
Itulah sedikit gambaran kegiatan yang
menjadi bagian dan memeriahkan Festival Biak Munara Wampasi 5 Tahun 2017
sebagai kegiatan tahunan di Kabupaten Biak Numfor. Festival ini menjadi ajang
promosi Biak ke khayalak umum. Diharapkan dengan adanya festival ini, maka Biak
makin dikenal bukan hanya di Indonesia tetapi ke penjuru dunia. Sehingga dapat
mendongkrak kunjungan wisata baik domestic maupun mancanegara ke Biak. Biak pun
memiliki potensi wisata yang luar biasa, wisata alam, wisata religi, wisata
bahari, wisata sejarah, maupun wisata budaya dan tradisi semua tersaji di Biak.
2 Comments
Waah, seru sekali Festival Biak Munara Wampasi ini. Semoga Biak semakin dikenal ya
ReplyDeleteIya mas.... Kpn2 datang ke Biak boleh
Delete