Siapa yang tidak
kenal dengan Toraja, bahkan sampai ke luar negeri pun Toraja di kenal. Siapa
yang tidak ingin ke Toraja, semua pasti mau. Toraja sebagai salah satu
kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dengan waktu tempuh sekitar 8- 10 jam
dari Makassar via darat.
“Toraja ibarat surga
titipan Tuhan di Indonesia yang menyimpan keindahan alam dan kekayaan budaya
yang luar biasa dan nggak ada di belahan dunia manapun. Karena itu, jangan mati
sebelum ke Toraja”
Inilah kutipan
dari Bapak Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan. Memang iya harus ke
Toraja ??? Apa saja yang menjadi daya trik, sehingga orang berbondong-bondong
ingin menginjakkan kaki di Toraja ??? Bahkan Gubernur SulSel mengatakan hal
demikian ???
Patung Lakipadada
Tak perlu
diragukan lagi. Toraja menyimpan beragam destinasi wisata yang unik dan patut diacungi
jempol. Bahkan Toraja menjadi andalan pariwisata Indonesia, selain Bali. Banyak
hal yang anda akan dapatkan ketika berkunjung ke Toraja. Budaya, salah satu yang terkenal adalah Rabu Solo’ (Pesta Kematian), dimana bagi orang Toraja yang memiliki
darah bangsawan atapun ditunjang dengan perekonomian yang memadai, tak
tanggung-tanggung mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli kerbau, babi dan
sebagainya. Tetapi disini juga terlihat kebersamaan, rasa kekeluargaan suku
Toraja. Kuburan Batu, Beberapa orang
Toraja dikubur di dalam batu yang telah dipahat atau menggantung di batu,
semakin tinggi letak kuburan, maka strata sosial orang tersebut semakin tinggi.
Ini bisa ditemukan di objek wisata Ke’te’ Kesu’ dan Lemo.
Tongkonan, rumah adat suku Toraja sekaligus rumah adat Provinsi
Sulawesi Selatan yang berbentuk perahu yang memiliki nilai dan makna
tersendiri, konon nenek moyang orang Toraja sampai di Toraja dengan menggunakan
perahu. Kopi Toraja, salah satu
kopi terenak di dunia dan sangat
terkenal, bisa menjadi buah tangan. Objek
Wisata Alam, banyak destinasi wisata yang Toraja sajikan, seperti Negeri
Diatas Awan Lolai, Ollon, Agrowisata Pango-Pango, dan sebagainya. Wisata Religi, Patung Tuhan Yesus di
Buntu Burake.
Nahhhh…. Untuk
lebih mengenalkan Toraja ke mata dunia, pemerintah dan masyarakat tidak
henti-hentinya melakukan promosi dan beberapa kegiatan untuk menarik minat
wisatawan berkunjung ke Toraja sekaligus tetap menjaga adat dan budaya yang ada
dengan melibatkan semua kalangan masyarakat. Salah satu kegiatan yang
dilaksanakan adalah Lovely December dengan
tema “Toraya Maelo”.
Lovely December merupakan kegiatan tahunan yang
diselengarakan pemerintah Toraja. Terdapat beragam atraksi seni dan budaya,
pameran dan lomba-lomba yang akan ditampilakan selama bulan Desember untuk
mendukung kegiatan ini. Mengutip dari berbagai sumber, beberapa agenda kegiatan
untuk memeriahkan Lovely December,
seperti Getaran Kedamaian Umat (Lonceng Gereja dan Bedug Mesjid), Festival
Kopi, Christmas Choir Competition, Lomba Kasidah, Festival Lagu Toraja, Jelajah
Sepeda Wisata, Toraja Colour Run, Toraja Night Run, Festival Foto Wisata,
Festival Rakit Tradisional, Lomba Lari Lintas Wisata, Event Puncak Lovely
December dan masih banyak lagi.
Sebagai orang
Toraja, pamali jika belum pernah merasakan sensasi Lovely December. Saya pun
sebagai orang Toraja (I’m proud)
menyempatkan diri untuk mengikuti beberapa kegiatan sambal liburan, salah satunya
Puncak Lovely December. Dilaksanakan di Plaza Kolam Makale pada tanggal 29
Desember 2016. Karena lahir dan besar di Toraja sehingga tidak menyulitkan saya
untuk menuju lokasi, walaupun saat ini sedang ada pengerjaan jalanan di Toraja
sehingga sedikit macet, ditambah banyak orang Toraja yang pulang kampung.
Puncak Lovely
December sendiri dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati dan Wakil
Bupati Tana Toraja dan beberapa pimpinan pemerintah kota dan kabupaten
tetangga. Tak lupa masyarakat Toraja pun mengikuti kegiatan ini, panggung dan
tempat peserta dibuat sedemikian rupa, ada yang ditengah dan mengeliling kolam
makale.
Bapak Syahrul Yasin Lompo (Gubernur Sulsel), Bapak Ir. Nicovemus Biringkanae (Bupati Tana Toraja), Victor Datuan Batara S.H (Wakil Bupati Tana Toraja)
Beberapa
rangkaian acara yang ditampilkan….
Getaran
Kedamaian Umat (Lonceng Gereja dan Bedug Mesjid). Dimana secara bersamaan lonceng
gereja dibunyikan dan bedug masjid di pukul. Ada pula penampilan Kasidah dari
pemenang lomba Kasidah. Kita tahun bahwa Toraja mayoritas beragama Kristen.
Inilah bukti bahwa di Toraja dan masyarakat Toraja masih menjunjung tinggi
toleransi antar umat beragama. Jika dibeberapa tempat terjadi sengketa akibat
perbedaan agama, maka disini kami menunjukkan dan menyebarkan kepada dunia luar
bahwa kami masih bersaudara dan bersatu ditengah perbedaan. Tak ada
diskriminasi dan celah, kita saudara, kita orang Toraja. I’m proud of you, Toraja.
Bedug
Kasidah
Paduan Suara DB3
Voice. Paduan suara ini merupakan kumpulan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Univeristas Hasanuddin. Saya sempat berbincang-bincang kepada salah
satu anggotanya, kenapa bisa sampai disini, katanya mereka memasukkan proposal
untuk tampil di acara ini dan diterima panitia. Mereka membawakan beberapa lagu
Toraja, walaupun sebagian besar bukan orang Toraja. Tetapi kesan Toraja cukup
kental ditambah pakaian dan aksesoris yang mereka pakai, Toraja Bangettttttt.
DB3 Voice-SOSPOL UNHAS
Paduan Suara SMA
se-Tana Toraja. Pesertanya berasal dari beberapa SMA yang ada di Toraja,
seperti SMAN 1 Makale, SMAN 2 Makale, SMAN 3 Makale, SMA Kristen Makale, SMA
Katolik Makale. Semua berasal dari Toraja dan kemungkinan semua bersuku Toraja.
Tak heran jika bahasa dan aksen Toraja tidak diragukan lagi walapun kebanyakan
dari mereka berseragam sekolah masing-masing, hanya beberapa yang menggunakan
pakaian Toraja (merangkap sebagai penari).
Paduan Suara SMA se-Tana Toraja
Pelepasan Balon
Lovely December. Spanduk bertuliskan “Toraya
Maelo” sebagai tema tahun ini. Walapun tidak berjalan sesuai dengan
rencana, balon tidak kunjung mengudara. Kemungkinan karena jumlah balon yang
sangat sedikit dengan spanduk yang berat.
Pelepasan Balon Lovely December
Terjun Payung.
Ini juga tidak sesuai rencana, terjunnya setelah kegiatan selesai. Alhasil
ambil fotonya dari kejauhan karena sudah mau balik.
Terjun Payung
Sehabis
kegiatan, saya masih berkeliling disekitaran lokasi pelaksanaan. Terdapat
beberapa rangkaian acara yang sedang berlangsung juga, seperti
Pameran Kuliner
dan Kerajinan se-PKK Kabupaten Tana Toraja. Kegiatan memamerkan kuliner khas
Toraja seperti Deppa Tori’ dan Deppa Te’tekan (Deppa merupakan Bahasa Toraja yang berarti Kue).
Pameran Kuliner dan Kerajinan se-PKK Kabupaten Tana Toraja
Festival Foto
Wisata dengan tema “Alam & Budaya Tana Toraja”. Disini dipamerkan foto tentang
Tana Toraja, seperti destinasi wisata, alam, budaya dan kehidupan masyarakat
Toraja.
Festival Foto Wisata dengan tema “Alam & Budaya Tana Toraja”
Lovely December
salah satu kegiatan di Tana Toraja yang sangat bermanfaat sebagai ajang promosi
Toraja. Sehingga Toraja lebih dikenal dunia lagi, lagi dan lagi. Tapi bukan
hanya itu yang harus diperhatikan… Dukungan dalam kegiatan pariwisata harus
menjadi perhatian, seperti jalanan menuju lokasi wisata, sarana dan prasarana
di lokasi wisata (tempat sampah dan toilet) dan yang terpenting adalah cara
kita menjaga destinasi wisata di Toraja tetap lestari dan patut untuk
dikunjungi sebagai anugrah, Surga Titipan dari Tuhan.
Satu lagi…
BANDARA. Pembangunan bandara di Toraja harus dilanjutkan, seperti yang
disampaikan Bapak Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan Lovely December. Ini bisa
lebih mendongkrak kunjungan wisatawan ke Toraja. Jika harus menempuh perjalananyang
memakan waktu lama dari Makassar dengan adanya bandara maka perjalanan hanya
ditempuh sekitar 45 menit bahkan bisa jadi ada penerbangan langsung ke luar
negeri, seperti Toraja-Singapura. Berharap demikian….
Selamat
berkunjung ke Toraja. Eksplore Toraja. Harus ke Toraja
5 Comments
Wahhhh... Harus ke Toraja ini...
ReplyDeleteToraja memang menakjubkan... Toraja memang indah... Menakjubkan dan indah alamnya, budayanya, orangnya
ReplyDeleteToraja memang mantap... Bangga jadi org Toraja
ReplyDeleteTerima kasih Maria
ReplyDeleteToraja masuk dalam list jalan-jalan saya.
ReplyDelete