Indonesia
sebagai negara kepulauan sudah tentu dianugrahi potensi laut yang memukau.,
terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Tersimpan
berbagai spesies biota laut dengan bentuk, warna dan ukuran didalamnya. Mulai
dari ukuran yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai ukuran yang
super besar. Ada plankton, karang, ikan, dan mamalia.
Keindahan
tersebut tidak lepas dari masalah yang sering dihadapi oleh hewan laut, seperti
penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan potassium, pengambilan telur penyu
untuk konsumsi, sampah dan limbah yang dibuang ke laut, dan masih banyak lagi..
Lumba-lumba
sebagai mamalia laut pun tak luput dari ancaman… Apakah anda setuju dengan sirkus
lumba-lumba ??? Memindahkan lumba-lumba ke habitat buatan yang pastinya berbeda
kondisi lingkungannya ??? Membiarkan lumba-lumba jauh dari habitat aslinya ???
Menonton lumba-lumba mungkin memang menyenangkan bagi kita, tetapi bagi
lumba-lumba sebagai objek tontonan apakah menyenangkan juga ??? Tentu tidak…
Layaknya kita yang dipindahkan dari daratan ke lautan sebagai tontonan hewan
laut, pasti tidak menyenangkan. Lebih baik membiarkan lumba-lumba hidup di
perairan terbuka, jika ingin menonton datang langsung ke lautaan. Sembari
menonton lumba-lumba, kita juga bisa menikmati pemandangan laut…
Terus apa yang
harus kita lakukan… Say No To Dolphins
Circus !!!!! Say No To Dolphins Show !!!!! Save Dolphins !!!!! Jangan Menonton
Dan Katakan Stop Untuk Sirkus Lumba-Lumba !!!!!
Seperti kampanye
yang dilakukan salah satu komunitas pemerhati lingkungan #seasoldier bersama
Nadine Chandrawinata yang menyebarkan virus ramah lingkungan. Mengajak kita
semua untuk peduli terhadap lumba-lumba.
Selain sebagai
objek dalam sirkus, lumba-lumba sering mengalami masalah “TERDAMPAR”. Iyaaaa…
Biasanya lumba-lumba terdampar karena beberapa hal, seperti sakit dan terluka
pada saat mengalami migrasi, adanya gangguan sistem navigasi lumba-lumba
biasanya karena adanya aktivitas kapal yang mengeluarkan sonar, dan ditinggal
kelompok.
Seperti yang
saya dan teman-teman temui di salah satu pulau….
Awal ceritanya…
Pada saat kami
melakukan kegiatan di Pulau Padaidori, Distrik Aimando sebagai salah satu pulau
yang masuk ke dalam Kawasan Konservasi Perairan Nasional, bernama Taman Wisata
Perairan (TWP) Kepulauan Padaido. Saat berangkat ke pulau sekitar siang hari,
ditengah perjalanan kami pun disambut segerombolan lumba-lumba yang mungki
sedang mencari makan, entalah…. Ini kali pertama saya ke Distrik Aimando dan
langsung di sambut lumba-lumba pemandangan yang luar biasa.
Sampai di
daratan, saya ngobrol dengan salah seorang penduduk, tentang lumba-lumba. Dia
mengatakan bahwa memang di perairan sekitar Pulau Padaidori sering terlihat lumba-lumba
dan biasanya ada yang terdampar. Usut punya usut, esok paginya (8 Oktober 2016)
saat sedang duduk-duduk menikmati minuman panas yang disiapkan tuan rumah
tempat kami menginap, ternyata ada lumba-lumba yang terdampar di pulau ini.
Saya pun menuju
ke lokasi tempat lumba-lumba terdampar, seekor lumba-lumba sudah mati dengan
kondisi sekitar tubuh ada luka dan berdarah. Apa yang kami lakukan ???
Membiarkan, Mengambil untuk Dimakan, atau Mengubur ???
Kami tidak
memberikan lumba-lumba tersebut karena bisa jadi menimbulkan bau busuk di
sekitar lokasi yang berdekatan dengan rumah penduduk. Kami pun tidak mengambil
untuk dimakan karena memang kami tidak tertarik sama sekali untuk makan
lumba-lumba, kalaupun dimakan takutnya membawa penyakit. Dikubur, inilah yang kami lakukan. Dengan menggunakan pengetahuan
dan alat seadanya, kami menguburkan lumba-lumba. Masyarakat membantu kami untuk
menguburkan. Setidaknya jika dikubur tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat
sekitar, bisa jadi rangkanya bisa di ambil untuk dipamerkan sebagai bahan
ajaran untuk orang lain, terutama anak-anak.
Itulah sedikit
pengalaman bersama lumba-lumba (bukan
kamu yakkk) yang mungkin kurang menarik dan tidak bermakna sama sekali.
Tetapi inilah aksi kami dilapangan sebagai kepedulin kami dengan lumba-lumba.
Jangan mengambil lumba-lumba untuk sirkus, Jangan mengambil lumba-lumba untuk
di makan, Biarkan lumba-lumba hidup di alam.
Lumba-Lumba terdampar
9 Comments
Say no to dolphin circus
ReplyDeleteWe do it... Say no to dolphin circus
DeleteInfo yang sangat bermanfaat... Lumba-lumba terdampar dalam keadaan mati sebaiknya d kubur, jangan dimakan atau dibiarkan
ReplyDeleteTerima kasih... Harus
DeleteKasihan lumba-lumba nya.
ReplyDeleteIya mas... Untung.x terdampar pas kami dsana.Jadi lgsung d kubur
DeleteDuh kasian banget..
ReplyDeletetapi sipp dah udah dikuburkan secara layak. Thanx buat yang ada disana :-)
Iya mas...kasian. Untung org dsni (Padaido, Biak) tdk biasa makan lumba2... Jdi.x d kubur
DeleteYules Rumabar ( ASAP ) Anak Sasari Asli Padaido )
ReplyDeleteThanks" Bro....Au deng Tim su tolong dan memberikan pencerahan yang baik kepada Kami Masyarakat Padaido GBU