Tulisan ini
berisi cerita ketika mengikuti perjalanan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di
salah satu pulau kecil di Indonesia….. Cerita berawal ketika saya bekerja di
Biak, Papua.
Kemeriahan
kemerdekaan tak hanya dirasakan ketika berada di kota besar di tengah suasana
riuh, akan tetapi kemeriahan tersebut pun dapat terasa ditengah kesunyian
pelosok negeri ini. Semangat kemerdekaan tak hanya terlihat di tengah
kelimpahan, akan tetapi semangat tersebut masih bisa terlihat ditengah
keterbatasan negeri ini.
Lapangan Distrik Padaido
Kemeriahan dan
semangat kemerdekaan ini pun tercermin dari sikap dan kegiatan masyarakat di
Distrik Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Tepatnya kemeriahan dan
semangat tersebut berkumpul di Pulau Pai, sebagai ibukota Distrik Padaido dalam
pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke-71.
Persiapan
untuk menyambut kemerdekaan pun dipersiapkan dengan matang dengan melakukan
pertemuan bersama dengan Pemerintah Distrik, Polsek Padaido, Pengelola TWP Padaido,
Tokoh Agama, dan Tokoh Adat bertempat di kantor Distrik Padaido. Hasilnya akan
diadakan beberapa perlombaan untuk memeriahkan dan melihat semangat masyarakat
Distrik Padaido selama kurang lebih 10 hari pelaksanaan lomba. Lomba pun tidak
hanya untuk orang tua, anak-anak pun dilibatkan. Bukan hanya untuk kaum pria,
wanita pun turut serta. Tak hanya lomba semata, tetapi lomba ini menyampaikan
berbagai macam pesan untuk masyarakat, seperti lomba mewarnai tingkat SD
mengajak anak-anak dan masyarakat untuk mencintai dan menjaga lingkungan laut.
Tak hanya lomba modern, tetapi lomba yang bersentuhan dengan kehidupan langsung
masyarakat, seperti lomba makan papeda sebagai suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan dari hidup masyarakat Padaido secara khusus dan masyarakat Papua
pada umumnya.
Upacara
pembukaan pun dilaksanakan untuk memulai seluruh rangkaian kemeriahan HUT
Kemerdekaan RI. Bertempat di lapangan kantor Distrik Padaido. Bapak kepala
Distrik Padaido
selaku pembina upacara dan Bapak Polsek Padaido selaku komandan upacara. Tak
hanya itu, turut mengambil
bagian para kepala kampung sebagai petugas pengibar bendera. Dihadiri oleh
pemerintah distrik, kaum ibu, anak sekolah, tokoh agama, tokoh adat dan
masyarakat umum. Pembukaan dilanjukan dengan pertandingan bola voly.
Selama 10 hari
kedepan akan dilaksanakan perlombaan yang telah ditentukan. Sayangnya saya tak
dapat menyaksikan secara langsung lomba-lomba tersebut berhubung karena
pekerjaan di kota.
HUT Kemerdekaan RI Ke-71 di Pulau Pai, Distrik Padaido
Setelah 10
hari menunggu, tepatnya 17 Agustus 2016. Puncak peringatan
kemerdekaan RI Ke-71 di Kantor Distrik Padaido, di Pulau Pai. Saya pun
mengikuti kegiatan ini. Seperti di daerah lainnya, dilaksanakan upacara
pengibaran Sang Saka Merah Putih. Setelah pengibaran bendera, dilanjutkan
dengan berbagai perlombaan lainnya yang belum dilaksanakan. Ada lomba mewarnai
gambar tingkat SD se-distrik Padaido yang mengambil tema lestarikan laut
mengajak anak-anak dan masyarakat umum untuk menjaga lingkungan laut sebagai
penopang utama kehidupan masyarakat Padaido. Ada lomba Panjat Pinang khusus
untuk laki-laki dengan hadiah yang mungkin tidak seberapa, tetapi tidak
menghilangkan semangat dan keseruan dari para peserta untuk memanjat dan
merebut hadiah yang bergantungan.
Lomba Mewarnai Tingkat SD
Lomba Panjat Pinang
Tarik Tambang
yang diikuti oleh tim laki-laki dan perempuan dari masing-masing kampung. Tak
hanya itu, peserta pun datang dari pengelola TWP Padaido yang bergabung dengan
tim pemerintah distrik, dan perwakilan SMP dari 2 SMP di distrik ini . Tak
kalah serunya, lomba Makan Papeda. Lomba ini menjadi salah satu favorit saya
walaupun tidak ikut, hanya menonton saja. Peserta lomba ini berpasangan yang
berasal dari perwakilan masing-masing kampung. Dengan menggunakan sumpit, para
peserta berlomba menghabiskan papeda satu loyang ditemani ikan kuah kuning.
Tarik Tambang
Makan Papeda
Selama perlombaan,
keseruan masyarakat dari masing-masing kampung memberikan semangat dan
menyerukkan yel-yel dan kata-kata sebagai dukungan kepada para peserta lomba
tak berkesudahan. Semangat ini mungkin bisa disamakan sebagai semangat ibu-ibu
dan masyarakat yang tak ikut berperang melawan penjajah untuk merebut
kemerdekaan. Begitu pun semangat yang diberikan masyarakat yang tidak ikut
berlomba kepada peserta lomba untuk merebut kemenangan.
Antusias penonton dan pendukung
Dukungan para penonton kepada peserta
Sore
menjelang, upacara penurunan bendera pun dilaksanakan. Dilanjutkan dengan
pengumuman dan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba. Hadiah tak seberapa,
tetapi inilah kemerdekaan kami di pulau kecil dari Distrik Padaido.
Upacara penurunan bendera
Penyerahan hadiah kepada pemenang (By : Markus A.)
Tak ada yang
menonjol dalam semarak HUT Kemerdekaan RI Ke-71 di Pulau Pai, Distrik Padaido
dan tak ada hadiah yang menarik yang diberikan kepada para pemenang lomba. Inilah
keistimewaan perayaan kemerdekaan di tempat ini, jauh dari keramaian, jauh dari
lomba riuh. Tetapi saya pribadi melihat ketulusan dari semangat perjuangan yang
ditunjukkan masyarakat walaupun tak memakai senjata lagi, namun dengan
kehadiran dan keterlibatan dalam pelaksanaan upacara dan lomba yang
dilaksanakan, bagi saya itu sudah cukup sebagai bentuk penghormatan bagi para
pejuang kemerdekaan dan bentuk perjuangan saat ini.
Salam Kemerdekaan,
Salam Perjuangan, Salam Semangat
dari Pulau Pai
Distrik Padaido.
0 Comments