Bangun
pagi
Bersiap-siap
menuju Candi Prambanan sesuai dengan rencana tadi malam bersama teman (dua
bersaudara Pepi dan Hose). Perjalanan di mulai dari Halte Malioboro menggunakan
Trans Jogja dan turun di Halte Prambanan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Disini, saya kembali bertemu teman baru, seorang bule dan 2 orang Indonesia.
Jika jalan kaki dapat ditempuh sekitar 10 menit. Di Halte Prambanan, beberapa
pilihan transprotasi menuju Candi Prambanan, seperti becak motor, ojek atau
andong. Kami pun (berempat) bersepakat
menggunakan andong menuju candi dengan biaya sekitar Rp. 20.000.
Candi Prambanan
Memasuki
kompleks Candi Prambanan, kami berpisah. Saya masih menunggu teman (Pepi dan
Hose) di loket pembelian tiket. Tak lama, mereka pun datang menggunakan motor.
Kami menuju loket pembelian tiket . Harga tiket masuk Rp. 30.000 untuk orang
dewasa dan Rp. 12.500 untuk anak-anak (3-6 tahun) ada juga harga untuk
rombongan pelajar minimal 20 orang disertai surat dispensasi dikenakan biaya masuk
sebesar Rp. 12.500/orang. Jam buka loket Candi Prambanan 06.00 – 17.15.
Salah Satu Sudut Kompleks Candi Prambanan
Kami
memasuki kompleks candi, terdapat beberapa candi sementara di renovasi dan
terdapat beberapa tumpukan batu candi yang mungkin dulunya bangunan candi,
tetapi runtuh termakan waktu. Di dalam kompleks utama Candi Prambanan, ternyata
terdapat candi, seperti Candi Siwa,
Candi Brahma, Candi Wisnu, Candi Nandi, dan sebagainya. Kompleks Candi
Prambanan terletak di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab.
Sleman. Kami mengelilingi kompleks candi, memotret, dan masuk ke dalam candi
induk, yakni Candi Siwa. Di dalam Candi Siwa terdapat sebuah arca besar.
Salah satu candi dalam kompleks Candi Prambanan
Puas berjalan-jalan,
kami masih berkeliling di luar kompleks utama dan makan siang. Kemudian
berpisah, saya di antar Pepi ke Halte Prambanan dan melanjutkan perjalanan
kembali ke Malioboro.
Reruntuhan batuan penyusun candi
Sampai
di Malioboro, saya langsung menuju Museum Benteng Vredeburg yang terletak tak
jauh dari Jalan Malioboro, letaknya di Jl. Jend. A. Yani No 6, Yogyakarta.
Adapun tiket masuk sebesar Rp. 2.000/orang dewasa, Rp. 1.000 untuk anak-anak
dan Rp 10.000 untuk foreign (wisatawan asing). Jam buka museum pukul
07.30–16.00 untuk hari senin libur. Museum ini terbagi ke dalam beberapa
ruangan, yakni ruang diorama, ruang bimbingan, pepustakaan, ruang pameran,
ruang storage, ruang perencanaan, ruang pengkajian, ruang penyajian, dan ruang
audio visual.
Museum Benteng Vredeburg
Adapun
koleksi dari museum ini, seperti patung Ibu Fatmawati yang sedang menjahit
bendera merah putih, lukisan proklamasi kemerdekaan, dan beberapa foto zaman
perjuangan kemerdekaan.
Patung Ibu Fatmawati sedang menjahit bendera
Selanjutnya
saya menuju Taman Pintar Yogyakarta dengan berjalan kaki dikarenakan jarak yang
relatif dekat dari Museum Benteng Vredeburg.
Taman Pintar Yogyakarta
Memasuki
Taman Pintar Yogyakarta, kita akan disambut lorong air pancur dan gong (semacam
gong perdamaian). Di taman pintar ini, saya tidak sempat masuk ke dalam gedung,
hanya berjalan-jalan di sekitar taman. Beberapa hal yang saya liat dan memang
dapat menambah wawasan adalah adanya
planetarium (seperti planetarium di Jakarta atau bisa dibilang mini
planetarium), zona kesehatan yang bekerjasama dengan Fakultas Farmasi UGM, dan
PAUD. Selain itu ada hal menarik yang saya lihat, yakni sebuah drum yang di
susun dan di letakkan di beton secara horizontal.
Air Mancur
Drum
Museum
Sonobudoyo, menjadi tujuan saya setelah dari Taman Pintar. Saya pun berjalan
kaki walaupun jarak yang lumayan jauh tetapi tidak terasa karena banyak orang
yang juga berjalan kaki.
Museum Sonobudoyo
Memasuki
museum suasana tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengunjung mungkin
karena sudah sore. Letak Museum Sonobudyo di Jl. Trikora No. 6, Yogyakarta
dengan tiket masuk seharga Rp. 3.500/orang. Di museum ini pun terbagi menjadi
beberapa ruangan, seperti ruang emas, ruang batik, ruang wayah, ruang klasik
dan islam, ruang pengenalan, ruang Bali dan Jawa Tengah dan beberapa ruang
lainnya. Seperti nama ruang tersebut, beberapa koleksi dari museum ini yaitu
wayang kulit, keris, patung, kendil, dsb.
Wayang, salah satu koleksi Museum Sonobudoyo
Selain
itu, di luar ruangan museum terdapat beberapa koleksi di taman, seperti Arca Bodhisatwa, Arca Awaloksiteswara, Arca
Aksobya, Arca Dewiparwati dan masih banyak lagi.
Arca, Salah satu koleksi Museum Sonobudoyo
Perjalanan
berlanjut ke Keraton Yogyakarta …..
Petunjuk Arah
Postingan
selanjutnya….
0 Comments