Setelah kematian Tuhan Yesus atau disebut Jumat Agung
berlalu. Setelah prosesi jalan salib pada hari Jumat selesai. Sabtu malam (26
Maret 2016) menjadi malam puji-pujian bagi GMIT Lahairoi Namosain untuk
menyambut kebangkitan Tuhan Yesus esok hari (Minggu)
Pelataran GMIT Lahairoi Namosain
Malam puji-pujian dilaksanakan di pelataran gereja dengan
memanfaatkan depan pintu masuk gereja sebagai panggung dan halaman gereja
sebagai tempat jemaat duduk dengan menggunakan kursi. Drum, gitar, bass dan
keyboard menjadi instrumen musik yang digunakan. Malam puji-pujian dengan
melantunkan lagu rohani yang dipimpin oleh oleh Kak Afni dan beberapa choir
dari PAR (Pelayanan Anak dan Remaja).
Malam puji-pujian
Disela-sela lantunan lagu, acara puji-pujian diisi dengan
penampilan drama, puisi dan nyanyi solo, trio maupun vokal grup dari jemaat. Ada
drama singkat dari PAR Rumah 7 yang mengangkat cerita dan mengajarkan bahwa
anak-anak tidak boleh bermain judi, tetapi seharusnya melakukan hal-hal yang
lebih baik dan bermanfaat serta diakhiri dengan pujian, PAR Namosian dengan
pembacaan puisi secara bergantian dan diakhiri pula dengan nyanyian, pemuda
menampilkan vokal grup yang diiringi oleh Sdri. Putri Fanggi sebagai keyboardis,
pembacaan puisi, solo dan duet dari PAR Namosain serta penampilan trio
bapak-bapak (nama grupnya Trio Haleluya... Katanya).
Drama PAR rumah 7
Diakhir acara malam puji-pujian, dilakukan pemutaran
video tentang pengorbanan Yesus yang rela mati dikayu salib menanggung dosa
manusia. Tuhan Yesus rela mendapat siksaan menggantikan manusia yang telah
berdosa dan esok Tuhan Yesus akan bangkit mengalahkan maut melalui paskah. Malam
puji-pujian menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Jemaat GMIT Lahairoi
Namosain melalui panitia hari raya gerejawi.
Trio Kaum Bapak
0 Comments