Pulau Batek : Pulau Kecil Terluar yang Tersentuh



Apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata Pulau Kecil Terluar (PKT) Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga ?
  
Pemandangan dari atas Pulau Batek

Pulau yang jauh dari daratan utama pula besar di Indonesia. Pulau yang tidak berpenduduk. Pulau yang tidak mudah dijangkau. Pulau yang tidak ada sinyal, air tawar dan listrik. Semua yang tidak baik ada di pikiran  dan tertuju pada pulau kecil terluar tersebut. 

Namun pemikiran tersebut perlu diubah, tidak semua PKT yang dimiliki Indonesia bernasib seperti yang kita pikirkan... Sebagai contoh Pulau Batek. Pulau Batek merupakan salah satu pulau kecil terluar Indonesia yang terletak di Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang. Pulau ini merupakan pulau yang berbatasan dengan Timor Leste.
  
Pulau Batek
Kesempatan saya mengunjungi pulau ini ketika melakukan kegiatan monitoring terumbu karang dan ekosistem lainnya di TNP Laut Sawu sebagai salah satu kegiatan BKKPN Kupang, tempat saya bekerja. Perjalanan selama kurang lebih 12 jam dari Pantai Oesapa, Kota Kupang menuju Pulau Batek cukup melelahkan. Namun pemandangan selama dalam perjalanan setidaknya mengurangi rasa lelah tersebut, melihat sunset di tengah laut, gerombolan lumba-lumba dan sunrise.
 
Sunrise

Terlihat dari jauh Pulau Batek yang tidak seperti pulau pada umumnya, pulau ini bertebing dan menuju puncak pulau dibutuhkan sedikit tenaga untuk mendaki.  Pasir putih terhampar luas sebagai dasar pantai pulau ini. Dari dalam laut terlihat beberapa lampu di sekitar pantai, tangga untuk menuju puncak pulau, perahu pengawas dan penampungan air. Ini menunjukkan bahwa pulau ini berpenduduk.
   
Pasir Putih Pulau Batek
Mendaki pulau sedikit menguras keringat, tetapi ketika sudah berada di atas puncak, pemandangan laut nan indah akan terlihat di depan mata.
  
Mendaki menuju puncak  
Salah satu sisi pulau terdapat posko bajak laut dan tertancap bendera Indonesia yang berukuran kecil menyambut kedatangan kami di Pulau Batek, pulau terluar Indonesia.
 
Bendera Merah Putih di Pulau Batek 
Memasuki Pulau Batek, berdiri beberapa bangunan sebagai tempat tinggal para pengawas dan penjaga pulau ini. Mereka terdiri dari anggota TNI Marinir dan Staf Navigasi Klas II kupang, Direktorat Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan yang berjumlah 62 orang.
  
Mess
Berbicara mengenai fasilitas di Pulau Batek tersedia rumah dinas bagi penjaga pulau dan papan nama.
 
Papan Nama Pulau Batek
Statement yang mengatakan bahwa pulau terluar tidak terjangkau sinyal dan listrik terbantahkan. Pulau Batek buktinya di pulau ini para penjaga masih dapat menikmati hiburan dari saluran TV yang ada sampai sinyal handphone untuk berkomunikasi tersedia, jadi tidak perlu kuatir.
  
Televisi pun ada
Menara mercusuar pastinya melengkapi fasilitas yang ada di pulau ini untuk mengawasi dan memantau kegiatan yang sedang terjadi perairan.
 
Menara Mercusuar
Instalasi air bersih tersedia
 
Bangunan Instalasi Air
Pembangunan masih terus dilakukan di Pulau Batek, seperti pembangunan rumah dinas bagi pengawas dan penjaga dari Pos Marinir TNI.
 
Pembangunan di Pulau Batek 
Penjelasan dari komandan pos marinir (Bapak Andreas) bahwa pergantian personil marinir setiap 9 bulan sekali dan mereka biasanya setiap hari selasa ke daratan utama Kupang untuk membeli persediaan logistik serta air yang mereka minum berasal dari destilasi (penyulingan) air laut.

Pulau Batek, pulau kecil terluar dan daerah perbatasan Indonesia perlu mendapat perhatian terkait kondisi sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang menjaga bagian dari wilayah Indonesia ini.

Sisi lain Pulau Batek.....
 








i 
 
Inilah salah satu pulau kecil terluar dan daerah perbatasan yang di miliki Indonesia
Pulau Kecil Terluar yang Tersentuh
Pulau Batek

Salam dai Pulau Terluar Indonesia
Salam dari Pulau Batek

Post a Comment

0 Comments