Monitoring Cetacea Di Tengah Laut

Sebelumnya saya telah membahas tentang kegiatan kami mengenai Monitoring Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Lainnya di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu yang berlokasi di Pulau Batek sebagai salah satu program kerja dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang. Sebagai kelanjutan dari monitoring tersebut, kembali kami melakukan monitoring tetapi dengan objek yang berbeda. Objek kali ini adalah Cetacea...
Bagi orang yang hidupnya bersentuhan dengan dunia kelautan maupun perikanan, pasti sudah mengetahui apa itu Cetacea. Tetapi bagi anda yang hidupnya tidak ada kaitannya dengan laut, mungkin kata ini terasa asing bagi kalian.

Mungkin anda akan bertanya Cetacea itu apa ???
Sejenis makhluk hidup atau benda mati ???
Hewan atau tumbuhan ???
Bisa dimakan atau tidak ???
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terlintas dipikiran anda...

Maka dari itu, saya akan menjelaskan sedikit tentang Cetacea dari beberapa sumber yang telah saya baca.

Cetacea berasal dari bahasa Yunani yaitu Ketos yang berarti paus atau "ikan" atau "monster laut besar". Dalam klasifikasi Cetacea merupakan salah satu ordo dari Kelas Mamalia, didalamnya termasuk paus, lumba-lumba dan pesut. 

Jadi anda mungkin sedikit mengerti dari penjelasan singkat di atas kalau contoh Cetacea. Mungkin anda pernah melihat di TV ataupun secara langsung.

Lanjut ke kegiatan yang kami lakukan...

Bersama dengan Mas Boby dan Kak Yongky (teman kantor), Pak Jisrael (Kasie DKP Kab. Kupang), Pak Alex (Dosen Univ. Nusa Cendana) beserta Mas Muji dan Mas Riswan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan), bersama-sama menjadi satu tim dalam kegiatan Monitoring Cetacea.

Monitoring kali ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai jenis, sebaran dan tingkah laku dari Cetacea yang berada di sekitar perairan Kabupaten Kupang, TNP Laut Sawu. Data yang diambil diantaranya titik koordinat kemunculan Cetacea, nama lokasi, jenis dan jumlah kenampakan, dan faktor Oseanografi (Suhu, Salinitas, DO, dll). Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap tingkah laku dari Cetacea tersebut dengan penggolongan, dari beberapa sumber yang sudah saya baca diantaranya Bow Riding (berenang mengikuti pergerakan kapal), Feeding (mencari makan), Logging (berdiam di permukaan air), Spyhop (memunculkan kepala dari dalam air), breaching (melompat dan menjatuhkan badan ke belakang), Avoidance (menghindar dari kapal), Lobtailing (menangkat fluks/ekor ke permukaan), Aerials (melompat tinggi) dan Travelling (berenang mencari mangsa dan migrasi).

Dalam kegiatan monitoring tim terbagi, ada yang melihat di bagian depan, tengah, dan belakang kapal dengan mengandalkan penglihatan dan bantuan teropong monokuler dan binokuler.

Dengan menggunakan kapal nelayan kami berangkat dari Pantai Oesapa, Kota Kupang, kami memulai monitoring Cetacea. Selama beberapa jam, kami berada di tengah laut untuk menunggu dengan sabar sampai apa yang kami cari itu yang tak lain adalah Cetacea muncul di atas permukaan laut. Berangkat pagi dan pulang pagi, itulah waktu yang kami butuhkan untuk melihat kenampakan Cetacea di sekitar perairan TNP Laut Sawu.
 
Pantai Oesapa

Kerja keras dan kesabaran pasti akan membuahkan hasil. Selama monitoring tersebut, setidaknya kami melihat sebanyak 9 kali kemunculan Cetacea, dimana lumba-lumba 6 kali dan paus 3 kali. Kemunculan Cetacea tersebut dari 3 spesies, dimana 2 spesies Lumba-lumba (Stenella attenuate dan Tursiops longirostris) dan 1 spesies Paus (Physeter macrocephalus). Jumlah kemunculan lebih banyak lumba-lumba berkisar antar 3-25 ekor, sedangkan paus hanya berkisar 1-3 ekor. Sedangkan tingka laku mereka yang terlihat, seperti bow riding, feeding, logging, lobtailing, aerials dan travelling.

Kata para Anak Buah Kapal (ABK) yang ikut bersama-sama dengan kami, bahwa untuk menarik perhatian lumba-lumba cukup dengan menepuk tangan maka lumba-lumba akan datang mendekat. Kami pun mencoba melakukan hal tersebut dan berhasil, beberapa lumba-lumba menuju sumber suara yang berasal dari tepuk tangan kami.

Dalam perjalanan menuju dan kembali dari perairan sekitar Kabupaten Kupang yang masuk ke dalam lokasi kawasan konservasi TNP Laut Sawu, kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa di tengah laut...

Pulau Kera di sisi kiri

Pulau Tikus di sisi kanan


Gunung Mutis

Sunrise

Sunset

Lumba-lumba 

Paus

Pemandangan yang terlihat di tengah laut tidak kalah menarik dengan pemandangan di daratan, dengan suguhan khas lautan yang pastinya tidak ditemukan di daratan. Hali ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa petualang dan tertantang untuk melihat keindahan di atas permukaan laut.

Selain itu, salah satu destinasi wisata yang tersedia hanya di laut, seperti yang kami lakukan dan kami lihat adalah "Cetacea Watching" baik paus maupun lumba-lumba. Destinasi ini perlu dikembangkan dan dipromosikan. Sebagai kawasan konservasi, TNP Laut Sawu memiliki peran sebagai daya tarik wisata khususnya wisata bahari dan inilah salah satunya melihat Cetacea yang ada di perairan tersebut.

Post a Comment

0 Comments