My Job My Adventure. Disamping bekerja sempatkan diri
untuk berpetualang. My Job My Adventure Part II, membahas petualangan ke museum
yang sempat saya kunjungi selama berada di Jakarta saat melaksanakan orientasi
di salah satu instansi pemerintahan selama kurang lebih 2 bulan dari bulan
April sampai bulan Juni. untuk mengisi liburan selama orientasi, tidak ada
salahnya jika saya mengisinya dengan beradventure ke destinasi wisata yang ada
di Jakarta.
JAKARTA. Kata yang tak asing bagi orang Indonesia,
kota yang diinginkan oleh sebagain besar penduduk Indonesia untuk dapat
menginjakkan kaki di tanah ini. Setiap orang ingin melihat lebih dekat suasana
dan keadaan dari Jakarta. Jakarta yang menduduki jabatan sebagai ibukota
negara, menerima dampak positif yang sungguh luar biasa, seperti pembangunan
yang berkembang pesat sebagai pusat perkantoran dan pemerintahan dengan gedung
pencakar langit dimana-mana, pusat perbelanjaan, tempat bertemunya berbagai
etnis dari seluruh Indonesia. Disamping itu, dampak negatif tidak dapat
dihindari oleh Jakarta, seperti kemacetan dimana-mana, suhu udara yang panas,
banjir, sampah dan masih banyak lagi.
Terlepas dari dampak yang diterimanya, Jakarta tidak akan
mengecewakan bagi siapa pun yang datang untuk mengunjunginya. Jakarta masih
memiliki pesona wisata yang luar biasa bagi para traveler dari berbagai penjuru
dunia, baik traveler lokal maupun mancanegara. Wisata alam di Taman Wisata Alam
(TWA) Angke Kapuk, wisata budaya di Setu Babakan, wisata laut di Kepulauan
Seribu, wisata sains di Planetarium, wisata modern di Ocean Park Water
Adventure, wisata belanja di Tanah Abang, wisata kuliner di Jalan Peconongan,
wisata rohani di Gereja Kathedral dan Mesjid Istiqlal dan wisata sejarah
seperti Museum Nasional semua itu disuguhkan oleh Jakarta bagi siapa pun yang
menginjakkan kaki di tanah Jakarta.
Berbicara mengenai museum, kebanyakan masyarakat
sekarang ini kurang berminat untuk melakukan wisata ke museum, masyarakat
cenderung memilih berwisata ke tempat yang lebih modern. Padahal berwisata ke
museum dapat menambah pengetahuan terkait benda yang di koleksi museum, asal
benda dan sejarah benda tersebut, melihat cerita masa lalu dari benda yang
dipajang, dan masih banyak lagi. Jakarta kemungkinan adalah kota di Indonesia
yang memiliki banyak museum, sekitar 30 museum berlokasi di Jakarta. Hal yang
sungguh menakjubkan sebagai kota yang sudah berkembang pesat, tetapi masih
mempertahankan destinasi wisata yang satu ini. Selama di Jakarta, inilah museum
yang dapat saya kunjungi….
Museum Nasional RI/Museum Gajah berlokasi
di Jl. Medan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat. Disebut Museum Gajah karena
karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah
dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum
pada tahun 1871. Museum ini terletak di kawasan yang strategis bersebelahan
dengan monument nasional (MONAS). Museum Nasional memiliki koleksi sekitar
141.000 benda bersejarah, yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi,
numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, sejarah dan geoggrafi.
Koleksi yang dimiliki, diantaranya bejana upacara perunggu, piring poselind di
buat di Cina, Topeng dari Kutai Barat, Uang Gulden dan Medali “Batavia
Genootschap” dari Belanda, arca Manjusri Sikhadara dari Ngemplak-Jawa Tengah,
Sarung Batik R. A. Kartini dari Jepara-Jawa Tengah, Stempel kuningan dari
Palembang-Sumatera Selatan, dan masih banyak lagi. Tiket masuk museum ini Rp
5.000,-/org.
Museum Nasional
Museum Bank Mandiri terletak di Jalan Lapangan Stasiun
No. I Kota Tua, Jakarta Barat. Akses menuju museum ini dapat menggunakan
Transjakarta turun di halte Kota atau commuterline turun di Stasiun Kota dengan
tiket masuk museum Rp 5.000,-/org. Museum Bank Mandiri memiliki beberapa
koleksi barang-barang kuno seperti mesin pembukuan rekening kuno,
pembolong kertas kuno, stempel embos sebagai alat pemberi tanda pada dokumen
kertas, mesin perforator yang digunakan sebagai pembolong kertas, dan lain
sebagainya.
Koleksi Museum Bank Mandiri
Museum Bank Indonesia terletak di
Jalan Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat. Museum ini berdekatan dengan
Museum Bank Mandiri. Tiket masuk ke museum Bank Indonesai tidak dipungut biaya
apapun alias gratis. Museum ini memiliki beberapa pesona yang menjadi daya
tarik wisatawan, diantaranya koleksi mata uang Indonesia kuno sampai sekarang,
sejarah metamorfosa logo BI, sejarah keuangan Indonesia, koleksi foto direktur
BI, kumpulan emas moneter Indonesia, perkembangan uang di Indonesia mulai
dari zaman kerajaan sampai sekarang, dan lain sebagainya.
Koleksi Museum BI
Museum Fatahillah/Sejarah Jakarta terletak di
Jalan Taman Fatahillah 1 Kota Tua, Jakarta Barat. Letaknya tidak terlalu jauh
dari Museum Bank Mandiri dan Bank Indonesia. Tiket masuk ke dalam museum ini Rp
5.000.-/orang. Museum Fatahillah merupakan museum yang dapat dikunjungi untuk
melihat dan memahami sejarah ibu kota Jakarta. Koleksi yang dipamerkan
diantaranya pedang keadilan, model Gereja Belanda Baru, beberapa prasasti
seperti prasasti batu tulis dan prasasti cidanghiang, meriam si jaguar,
penjara wanita, foto gedung besar pemerintahan, dan lain-lain.
Museum Fatahillah (tampak depan)
Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di
kawasan Kota Tua yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Jakarta Kota dan halte
busway Jakarta Kota dengan tiket masuk Rp 5.000,-/org. Hal ini merupakan
kawasan strategis yang dapat dijangkau dengan muda. Museum ini memiliki koleksi
seperti patung, lukisan, dan keramik dengan berbagai macam bentuk dan ukuran
dari berbagai negara.
Museum Seni Rupa dan Keramik (tampak depan)
Museum Wayang pada awalnya adalah gedung gereja dengan berbagai
proses maka sampai sekarang dijadikan museum wayang. Museum ini terletak di
Kota Tua yang bersekatan dengan Museum Fatahillah dengan tiket masuk Rp
5.000,-/org. Sesuai dengan namanya museum ini memiliki koleksi berbagai jenis
wayang, diantaranya wayang golek, wayang sasak NTB, wayang revolusi, wayang
kulit, wayang wahyu dengan berbagai bentuk dan nama, selain itu alat
pertunjukkan wayang dipamerkan disini, seperti gamelan kyai intan dan
masih banyak lagi.
Museum Wayang (tampak depan)
Museum Gedung M. H. Thamrin terletak di
Jl. Kenari II No. 15 dengan tiket masuk Rp 5.000,-/org. Museum ini memiliki
koleksi barang peninggalan M. H. Thamrin, seperti meja rias marmer, radio,
sepeda perjuangan M. H. Thamrin, lukisan penggeledahan rumah saat M. H. Thamrin
sakit, lemari pakaian, piring keramik, miniatur, kereta pengantar mayat M. H.
Thamrin saat dimakamkan, dan berbagai koleksi yang lain.
Museum Gedung M. H. Thamrin (tampak depan)
Museum Sumpah Pemuda terletak di Jl. Kramat Raya No.
106, Jakarta Pusat dengan tiket masuk Rp 2.000,-/org. Koleksi dari museum ini
berhubungan dengan peristiwa sumpah pemuda, seperti minitur kongres pemuda II,
patung W. R. Supratman, patung Mr. Sartono, lukisan, biola W. R. Supratman,
patung Prof. Mr. Soenaryo, berbagai kelengkapan kepanduan di Indonesia pada
zaman dahulu, tulisan terkait pemuda Indonesia, patung J. Leimena, dan masih
banyak lagi koleksi dari museum ini.
Museum Sumpah Pemuda
Museum Kebangkitan Nasional berkolasi
di Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat. Tiket masuk untuk dewasa Rp
5.000,-/org. Museum ini sesuai dengan namanya memberikan data dan informasi
yang berkaitan dengan sejarah kebangkitan nasional yaitu sejarah pergerakan
bangsa Indonesia mulai dari masa kolonial Belanda sampai masa perjuangan
mencapai kemerdekaan. Museum Kebangkitan Nasional terbagi kedalam beberapa
ruang, yaitu ruang perkenalan, ruang sebelum pergerakan nasional, ruang awal
kesadaran nasional, ruang pergerakan nasional, dan ruang tematik yang terdiri
dari ruang pendidikan STOVIA, ruang dosen STOVIA, ruang peragaan kelas STOVIA,
dan ruang peragaan kelas Kartini. Berbagai macam koleksi terdapat dalam museum
ini diantaranya diorama kelas karinti dan kegiatan belajar di STOVIA, lukisan
sejarah pendidikan di nusantara dan lukisan eksploitasi SDA dan SDM, patung M.
Soewarno, peralatan kedokteran masa STOVIA, foto-foto dan lain
sebagainya.
Museum Kebangkitan Nasional
Museum Joang ’45 terletak Jl. Menteng Raya No. 31
Jakarta Pusat dengan tiket masuk Rp 5.000,-/org. Museum memiliki koleksi
terkait perjuangan bangsa Indonesia pada tahun 1945 untuk mencapai kemerdekaan.
Koleksi diantaranya patung dada Soekarno dan Moh. Hatta, tulisan terkait
Menteng 31, diorama kondisi Gedung Joang ’45 Agusutus sampai September
1945, dan penandatanganan naskah proklamasi, meja kerja dan kursi santai
Bung Hatta, mesin jahit, lukisan Cornel Simanjuntak dan Soekarno serta Charil
Anwar, perlalatan perang seperti bamboo runcing, dan sebagainya.
Museum Joang '45
Museum Taman Prasasti sesuai
dengan namanya museum ini memiliki koleksi prasasti di dalam sebuah taman.
Terletak di Jl. Tanah Abang I No. 1, Jakarta Pusat dengan tiket masuk sekitar
Rp 5.000,--/org. Kebanyakan koleksi museum ini adalah kuburan Kristen orang
asing dengan patung malaikat, seperti kuburan Jhon Patrick Sturrock seorang
Skotlandia. Selain sebagai museum, tempat ini bisa dijadikan sebagai wisata
religi.
Museum Taman Prasasti
Museum Ahmad Yani “Sasmitaloka” berlokasi
di Jl. Lembang No. 58 Jakarta Pusat merupakan tempat tinggal Ahmad Yani semasa
hidupnya yang menceritakan jalan hidup Ahmad Yani pahlawan revolusi Indonesia.
Museum ini masih mempertahankan kondisi di dalam rumah seperti dahulu dengan
beberapa perbaikan. Koleksi dari museum ini, diantaranya foto-foto dan lukisan
serta patung Ahmad Yani semasa hidup, bekas peluru yang menembus dinding pada
saat penembakan Ahmad Yani, tempat tidur Ahmad Yani yang masih dipertahankan,
baju dan sepatu Ahmad Yani, dan lain-lain.
Museum Ahmad Yani
Museum Satriamandala terletak di
Jalan Jenderal Gatoto Subroto No. 14 Jakarta Selatan dengan tiket masuk sekitar
Rp 5.000,-/org. Museum ini mengoleksi berbagai jenis miniatur mengenai
perjuangan bangsa Indonesia dari penjajahan, foto zaman perjuangan kemerdekaan,
patung pahlawan seperti Soeharto dan A. H. Nasution, berbagai lencana
perjuangan, dan senjata pada masa perjuangan kemerdekaan.
Papan Nama Museum Satriamandala
Museum TNI AU “Dirgantara Mandala” terletak di
dalam kompleks Museum ABRI “Satriamandala”. Museum ini memiliki koleksi terkait
TNI AU, seperti berbagi pesawat baling-baling AURI R344, pesawat Indonesian
Airway, dan masih banyak lagi.
Taman Museum Dirgantara Mandala
Museum TNI AL “Waspada Purbawisesa” terletak di
dalam kompeks Museum ABRI “Satriamandala” bersama dengan Museum TNI AU
“Dirgantara Mandala”, sedangkan Museum Perumusan Naskah Proklamasi
terletak di Jalan Iman Bonjol No. 1. Sesuai dengan namanya museum ini memiliki
koleksi tekait perumusan naskah proklamasi. Kedua museum ini tidak sempat saya
masuki dan hanya melintas di depan gedung museum dikarenakan pada saat saya
berkunjung kedua museum tersebut tidak tidak terbuka.
Museum TNI AL " Waspada Purbawisesa (tampak depan)
Museum Perumusan Naskah Prokalamsi (tampak depan)
Inilah beberapa museum yang terletak di Jakarta yang
dapat dijadikan referensi wisata apabila berkunjung ke Jakarta dan bagi kalian
lebih menyukai berwisata ke museum. Selain untuk berlibur atau refreshing
berkunjung ke museum dapat menambah wawasan kita. Selain museum, Jakarta masih
menyimpan berbagai destinasi wisata yang menarik dan keren…………
So…
Ayo ke museum……
Eksplor and Save Jakarta…
My Job My Adventure……
2 Comments
mantap.....
ReplyDeletelanjutkan blogger...
Hahaha
DeleteThanks Alfrianty...
Sebarkan ke nak2 yg lain eee. Spya banyak yg baca..
Promosi eee