Melihat Lebih Dekat Segelintir Potret Pendidikan di Papua

Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan bibit-bibit penerus yang bermutu pula. Begitu pun dengan negara kita tercinta, Indonesia. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat besar dari pemerintahan sejak dari dulu. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa kebijakan yang diambil, seperti wajib belajar sembilan tahun, biaya pendidikan gratis dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP), anggaran pendidikan yang tinggi, penerimaan tenaga pengajar yang tergolong banyak dibanding dengan instansi lainnya, adanya dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dan masih banyak lagi.
Foto dulu....

Namun yang perlu dipertanyakan dan dilihat secara keseluruhan. Apakah dengan berbagai macam kebijakan tersebut ??? Apakah mungkin keputusan yang diambil tersebut, pendidikan di Indonesia sudah bermutu ???. Beberapa dari kita akan menjawab iya dan sebagian besar menjawab tidak. Iya ketika kita tinggal di daerah perkotaan atau daerah yang benar-benar memiliki sistem pendidikan yang berkualitas, sedangkan tidak bagi kita yang tinggal di daerah pelosok tanah air ini yang melihat secara langsung proses pendidikan yang berjalan. Papua sebagai wilayah timur Indonesia menjadi sorotan dan perhatian bagi kita semua ketika berbicara mengenai ketertinggalan bukan hanya tertinggal dari segi infrastruktur maupun sumberdaya manusia, kesehatan bahkan pendidikan.

Salah satu sekolah yang ada di Distrik Padaido

Saya pun bisa melihat secara langsung potret pendidikan yang ada di Papua, khususnya di Biak. Walaupun hanya sebentar, tapi itulah yang terlintas dibenak saya. Berawal ketika saya mengikuti kegiatan dari kantor yang memang objek kegiatannya ke sekolah-sekolah. Tepatnya berada di Distrik Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Di Distrik Padaido sendiri jumlah sekolah sebanyak 8 sekolah yang terdiri dari 5 Sekolah Dasar, 2 Sekolah Menengah Pertama dan 1 Sekolah Menegah Atas. Kegiatan yang saya ikuti memberikan pemahaman kepada siswa untuk menjaga lingkungan laut, sehingga mau tidak mau kami harus mendatangi setiap sekolah yang ada di Distrik Padaido sehingga pemahaman siswa dapat tersebar secara keseluruhan. Disinilah saya melihat pendidikan yang ada di Papua, mulai dari kondisi bangunan, kondisi ruang kelas,  murid, guru, sampai proses pembelajaran.

Kondisi bangunan !!!!!
Gedung sekolah yang bagus

Dari 8 sekolah yang saya kunjungi semuanya sudah memiliki bangunan yang permanen, berdinding tembok, beratap seng dan beralaskan beton bahkan ada yang sudah pakai tegel. Namun beberapa permasalahan yang saya lihat diantaranya, kondisi dinding yang sudah retak jumlah bangunan yang tidak cukup. Seperti di salah satu sekolah dasar, hanya memiliki 4 ruang kelas yang biasanya minimal masing-masing kelas terdiri dari 4 ruang kelas.
Gedung sekolah yang kurang bagus

Kondisi ruang kelas !!!!!
Ruang kelas

Jumlah ruangan yang tidak cukup di beberapa sekolah, namun beberapa ruang kelas yang saya jumpai sudah sangat bagus dan tergolong kreatif. Hal ini terlihat dari dekorasi dan ornamen yang ada di dalam kelas, beberapa kertas dibentuk sedemikian rupa dan digantung diatas tali yang melintas di ruangan kelas, beberapa poster dan jadwal kegiatan tertempel di dinding. Namun di beberapa sekolah terlihat lantai yang tidak bagus, plafon yang rusak dan yang paling menyita perhatian saya masih terpampangnya foto mantan persiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di dinding depan kelas yang seharusnya disitu terpampang foto Joko Widodo.
Ruang kelas yang bocor

Murid !!!!!
Mereka tetap semangat

Terlepas dari kondisi bangunan dan ruang kelas yang seperti yang dijelaskan di atas, ketika saya mengunjungi sekolah-sekolah di sekitar Padaido saya melihat dari raut muka anak-anak terpancar semangat dan keceriaan. Walau pun kondisi yang tidak kita lihat pada umumnya, beberapa dari murid tidak memakai sepatu saat bersekolah, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap menuntut ilmu untuk masa depan yang lebih baik.
Walaupun beberapa dari mereka tanpa alas kaki

Tulisan ini saya buat bukan untuk menjelekkan kondisi yang ada di Papua. Tidak semua wilayah Papua terbelakang, ada beberapa wilayah yang memiliki perkembangan yang cukup baik. Pemerintah setempat pun sudah mulai memiliki perhatian yang lebih untuk pendidikan yang ada di Papua. Seperti contoh adanya guru kontrak yang diangkat oleh pemerintah untuk mengajar di daerah pedalaman, seperti di Kepulauan Padaido. Sama halnya dengan bidang kesehatan. Saya sempat bertemu dengan beberapa tenaga pendidik dan tenaga kesehatan kontrak saat berkunjung ke beberapa pulau yang ada di Padaido. Dan ternyata beberapa dari mereka satu suku dengan saya, TORAJA. Hehehehe

Ini bisa menjadi pelajaran buat kita bahwa di tengah keterbatasan khususnya pendidikan di tanah Papua, masih ada dorongan semangat untuk tetap menuntut ilmu. Jadi jika kita yang berada di daerah perkotaan dengan segala fasilitas pendidikan yang memadai sebaiknya jangan menyia-nyiakan hal tersebut. Masih banyak orang yang ingin menikmati dan merasakannya, tetapi belum sempat.
With them

Mungkin ini hanyalah segelintir kondisi pendidikan yang ada di Papua. Hanya satu dari sebagaian wilayah dari Papua yang cukup luas ini yang saya lihat. Masih banyak daerah di Papua yang butuh perhatian lebih, khususnya dalam bidang pendidikan. Bukan hanya Papua, tetapi beberapa daerah yang ada di Indonesia. Sebelumnya, saya sudah melihat kondisi pendidikan di daerah lain tepatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang juga masih jauh dari kata layak.

Berharap kedepannya pemerintah betul-betul memperhatikan pendidikan yang ada khususnya di Papua. Bukan hanya memberikan bantuan pembangunan fisik dan kebijakan ataupun aturan, tetapi juga kesejahteraan tenaga pendidik dan pastinya pengawasan, monitoring dan evaluasi pendidikan sangat diperlukan.
With them again

Post a Comment

0 Comments