TnT #8 1000_guru_papua
Pendidikan
menjadi salah satu tolak ukur akan berkembangnya suatu bangsa karena
orang-orang hebat lahir karena adanya pendidikan. Isu pendidikan memang sangat
seru untuk dibahas. Masalah pendidikan tidak akan ada habisnya, masalah
infrastrukturlah seperti bangunan yang tidak layak, kesejahteraan gurulah, masalah
penunjang belajar seperti buku dan bahan bacaan dan sebagainya. Tak ketinggalan
masalah pendidikan yang tengah dihadapi Indonesia. Jika kita melihat ke
kota-kota berkembang, seakan-akan masalah pendidikan sudah teratasi secara
sempurna tanpa celah. Namun mari kita memalingkan mata menuju daerah-daerah
yang jauh dari kota, daerah pedalaman dan terpencil, terlebih ke daerah
perbatasan. Jauh panggang dari api. Masih banyak yang harus dibenahi dan
diperbaiki.
Apakah perbaikan
masalah pendidikan hanya tugas pemerintah semata ??? Tidak… kita semua memiliki
kewajiban untuk mengatasi masalah pendidikan, dan peduli terhadap Pendidikan
Indonesia, sekecil apapun usaha yang kita lakukan.
Inilah yang
menjadi salah satu alasan dan cikal bakal terbentuknya komunitas 1000_guru. Merunut
dari website 1000guru, komunitas ini hanya berawal
dari akun twitter yang menyajikan potret Pendidikan di pedalam dan perbatasan
pelosok negeri sesuai dengan realita yang ada. Kemudian Jemi Ngadiono sebagai
founder membentuk komunitas ini secara resmi tepatnya pada 22 Agustus 2012.
Lebih lanjut 1000_guru berkembang dengan melakukan aksi sosial nyata dengan
turun langsung membantu Pendidikan anak-anak pedalaman.
Baca juga : TnT #4 1000_guru_kupang
Sebagai
komunitas, 1000_guru memiliki beberapa program kerja, salah satunya yang
menarik perhatian saya adalah Traveling
and Teaching (TnT). Ini bisa menjadi
pilihan bagi anda yang suka traveling, tetapi bukan traveling biasa. Bisa
dikata traveling yang bermakna. Bagaimana tidak… Program ini menawarkan kepada
kalangan anak muda tanpa memandang profesi untuk traveling mengunjungi tempat
indah di Indonesia sambil berbagi. Jadi bukan traveling abal-abal seperti hanya
datang ke tempat wisata, selfie, upload ke berbagai sosial media kemudian
mendapat jempol dan komentar yang banyak. Traveling ini lebih dari itu sambil
traveling sambil teaching, seperti melakukan kegiatan sosial berbagi dan
mengajar di sekolah sekitar destinasi wisata yang dikunjungi, berbagi pengetahuan
dan motivasi kepada anak-anak.
Tak ada salahnya
jika saya kembali mencoba merasakan euphoria traveling ala 1000_guru.
Sebelumnya saya telah mengikuti Traveling and Teaching di Kupang sebanyak 2
kali. Ohhh iyaaa…. Komunitas 1000_guru telah terdapat di 35 kabupaten/kota di
Indonesia sebagai region, sedangkan pusatnya berlokasi di Jakarta.
Region 1000guru di Indonesia (Sumber : seribuguru.org)
Setelah pindah
dari Kupang ke Papua, saatnya untuk beradaptasi dan mencari komunitas
1000_guru. Sayangnya karena saya tinggalnya di Biak yang daratannya berpisah
dari daratan utama Pulau Papua dan disini belum ada komunitas ini. Untuk
perwakilan 1000_guru Papua sementara hanya ada di Jayapura dan Timika yang
jaraknya lumayan jauh dari Biak harus menyeberangi lautan… Hehehehe… Itupun
pilihannya hanya dapat dijangkau via udara atau lautan yang pastinya memakan
waktu yang cukup lama. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat dan kemauan saya (patut dicontoh nih…. hehehe) untuk ikut
Traveling and Teaching 1000_guru Papua…
Baca juga : TnT #5 1000_guru_kupang
Terus mencari
informasi pelaksanaan TnT 1000 guru Papua. Akhirnya melalui akun Instagram 1000_guru_papua, saya mendapatkan info adanya open
recruitment Traveling and Teaching #8 yang hanya membutuhkan 17 volunteer. Traveling
kali ini akan berkunjung ke Perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinie yang berlokasi
di Skouw, sedangkan teaching dilaksanakan di SDN Mosso, Distrik Muara Tami (di Papua namanya Distrik, tetapi di daerah
lain Indonesia disebut Kecamatan), Kota Jayapura. Biaya pendaftaran sebesar
Rp. 350.000/volunteer include T-shirt, donasi dan transportasi. (Tips : Jika ingin ikut kegiatan 1000 guru di berbagai region tongkrongin terus instagram masing-masing region).
Info penerimaan volunteer (sumber : IG 1000_guru_papua)
Saya pun
mendaftarkan diri sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan panitia.
Berharap banyak (sebanyak cintaku padamu…
hehehe) untuk bisa diterima sebagai volunteer…. Menunggu… Sekitar 1 minggu
sebelum pelaksanaan, saya mendapat telfon dari tim mengabarkan bahwa untuk
volunteer dari luar daerah tim tidak menanggung biaya transportasi dari tempat
asal dan akomodasi selama di Jayapura… Saya pun mengiyakan... Itupun belum
pengumuman volunteer yang akan menjadi peserta TnT #8… Beberapa hari setelah
itu baru saya mendapat sms dari tim sebagai pengumuman resmi peserta yang lolos
sebagai volunteer dan kabar baiknya saya pun terpilih dari 17 volunteer
tersebut. Biasanya pengumuman volunteer dibagikan di instagram, tetapi kali ini
tidak…
Baca juga : Smart Center SDN Rium, 1000_guru_kupang
Langkah selanjutnya
saya mempersiapkan diri, mulai dari mencari tiket pesawat Biak-Jayapura, tukar
informasi dengan peserta lain yang lolos via whatsapp, mencari penginapan
selama di Jayapura dan sebagainya. Yang paling urgent adalah penginapan di
Jayapura, peserta lain pun merekomendasikan beberapa penginapan murah di Jayapura.
Untungnya, tim mengabarkan kabar gembira untuk kami yang berasal dari luar
kota, tim menyiapkan tempat tinggal untuk peserta dari luar kota dengan
menginap di beberapa rumah tim lainnya. Pilihan saya pun jatuh untuk menginap
di rumah tim. Selain menghemat biaya, setidaknya tempat yang kami pilih menjadi
meeting point keberangkatan nantinya dan lebih dekat dari pelaksanaan technical
meeting (TM) bagi peserta dari luar kota sebelum pelaksanaan kegiatan.
Sebenarnya TM dilaksanakan beberapa kali, tetapi tim memeberikan pengecualian
dan kelonggaran kepada peserta dari luar kota untuk mengikuti TM tersendiri.
Dengan segala
persiapan, saya pun berangkat dari Kota Biak menuju Kota Jayapura via udara, mengikuti
Traveling and Teaching #8 1000_guru Papua, ini merupakan TnT saya yang ketiga,
berharap mengikuti TnT lebih banyak lagi kalo bisa di regional lain….
Perjalanan sekitar 1 jam, sampailah saya di Kota Jayapura… Tim kembali
menunjukkan kebaikan dan kepeduliannya terhadap volunteer dari luar kota. Tim
menjemput di bandara bagi kami yang
berasal dari luar kota dan mengantarkan ke tempat penginapan selama di
Jayapura…
Berangkat ke Jayapura
Sorenya tepat
pukul 19.00 akan ada TM bagi peserta dari luar kota. Karena saya tiba di Kota
Jayapura sekitar pukul 08.00 dan teman lain yang dari luar kota (Mas Arif) tiba
sekitar pukul 13.00. Setidaknya masih ada 6 jam kesempatan untuk traveling
duluan di sekitar Kota Jayapura. Setelah Mas Arif tiba dan beristirahat
sebentar kami pun berkunjung ke beberapa destinasi wisata yang ada di Kota
Jayapua (tulisan tentang jalan-jalan di
Kota Jayapura tersendiri)…
Welcome to Jayapura (read. Sentani)
Pukul 19.00
lewat (lewatnya mungkin 30 menit ato 1
jam-an)… Hehehehe…. Kami kembali
dari Kota Jayapura menuju tempat dilaksanakannya TM volunteer dari luar kota… Setelah
semua berkumpul, TM pun di mulai dengan membicarakan beberapa hal, seperti perkenalan
peserta dan tim (wajib yakkk… Tak kenal maka tak sayang lohhhh),
metode teaching dalam kelas, pembagian materi dan bahan ajar di dalam kelas,
cerita bagi volunteer yang telah mengikuti kegiatan TnT sebelumnya dan beberapa
hal lainnya…
Sehabis itu,
kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri… Traveling
and Teaching #8 1000guru_Papua telah menunggu esok hari….
Cerita
selanjutnya tentang Traveling and Teaching #8 1000guru_Papua berlanjut…..
SDN Moso (Lokasi TnT #8 1000_guru_papua)
Tetap ikuti
cerita seru selama kegiatan yakkkk….
2 Comments
Papua ternyata menyimpan banyak banget hal yg belum kuketahui
ReplyDeleteIya mbak... Maka.x wajib eksplore Papua... Hehehe
Delete