Telaga Tersembunyi di Biak Utara

Telaga di Biak Utara

Setelah dari Air Terjun Sripori, seperti di blog sebelumnya Air Terjun Tersembunyi, Air Terjun Sripori. Kami melanjutkan perjalanan ke Telaga di Biak Utara. Kali ini saya tidak menyebutkan nama dan lokasi telaganya secara rinci karena menurut kesepakatan bahwa tidak usah mencantumkan, takut nantinya ketika diketahui yang lain dan ingin berkunjung ujung-ujungnya datang merusak, itulah kekhawatiran kami. Bukannya tidak mau berbagi informasi atau pelit, tetapi ini untuk kebaikan kita semua (hubungannya apa yakkk hehehe), maksudnya untuk kebaikan alam. Sebut saja namanya Telaga di Biak Utara sebagai nama samaran 😊😊😊…….

Dari Air Terjun Sripori, kami mutar kembali ke arah Biak Kota, perjalanan tak begitu lama apalagi menggunakan kendaraan seperti saat ke Air Terjun Sripori jalanan bagus, begitupun kembalinya karena cuman putar balik. Sampai di dekat jalan raya masuk telaga, beberapa teman ke rumah bapak kampung untuk minta izin masuk telaga. Kami pun diizinkan, menuju rumah kepalada kamung untuk parkir mobil, yang pake motor masih bisa menggunakan sampai di tempat terakhir yang bisa dijangkau motor. Personil dari Air Terjun Sripori ke Telaga di Biak Utara sedikit berkurang karena beberapa dari mereka sudah duluan kembali ke Kota Biak karena ada urusan masing-masing.

Setelah parkir kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 3 km. Sebenarnya sedikit capek dan Lelah, tetapi karena penasaran dengan telaga ini, kaki terus melangkah. Menelusuri hutan dengan pohon yang masih rindang, melewati semak belukar.
Menelusuri Hutan

Menelusuri Hutan

Perjalanan 3 km tersebut memang menambah rasa capek kami, tetapi ketika tak jauh dari pinggir telaga rasa capek otomatis berkurang melihat pendangan dari jauh. Birunya telaga diantara hijaunya daun pepohonan disekitar.
Warna Biru Sudah Terlihat dari Kejauhan

Kami terus melangkah menelusuri jalanan dan menuruni tangga-tangga alami untuk tiba di pinggir telaga. Warna biru terpancar dari dalam telaga, beberapa tumbuhan air tumbuh di dalam telaga dan ditambah ikan-ikan warna-warni dengan berbagai ukuran menambah estetika Telaga di Biak Utara ini.
Biru

Beristriahat sejenak, mengambil gambar dan terjun ke dalam telaga, berenang. Air telaga terasa sejuk. Tak banyak yang dapat kami lakukan ditempat ini karena diburu oleh waktu dan langit akan mendung. Sehingga kami kembali ke tempat parkir melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Biak. Berharap bisa kembali ke tempat ini lagi, menikmati telaga lebih lama. Semoga…

Tetapi kekhawatiran pun muncul ketika sekembalinya nanti dan memposting foto-foto yang kami ambil di media sosial (facebook, Instagram, twitter dan lain sebagainya) yang akan dilihat oleh khalayak umum. Mereka berbondong-bondong untuk datang kesini, sehingga kami bersepakat untuk tidak mencantumkan nama dan lokasi telaga ini saat memposting. Takutnya kejadian sebelumnya yang sudah saya ceritakan di blog sebelumnya menimpa tempat yang indah ini. Pengunjung yang tidak bertanggung jawab hanya datang menikmati dan merusak, kami tidak mengharapkan hal tersebut terjadi. Hanya datang merusak untuk  mendapat foto yang bagus, upload di berbagai sosial media, mendapat jempol dan komentar yang banyak.

Siapa pun yang membaca tulisan ini dan akan berkunjung ke Telaga di Biak Utara, kami kembali mengingatkan untuk tetap menjaga kelestarian alam. Jangan membuang sampah sebarang, jangan merusak tumbuhan dan kegiatan lainnya yang merusak lingkungan sekitar. Tetap menjadi petualang dan wisatawan yang bertanggung jawab. Menjaga kode etik seorang petualang dari Pesona Indonesia :

“Jangan Ambil Apapun Kecuali Gambar, Jangan Tinggalkan Apapun Kecuali Jejak, Jangan Bunuh Apapun Kecuali Waktu”
“Nikmati Keindahannya, Jaga Kelestariannya, Jadilah Wisatawan Yang Bertanggung Jawab”


Jangan hanya dibaca dan berjanji, tetapi harus ada aksinya. Jangan No Action Talk Only atau No Action Read Only atau No Action Promise Only. Mari kita menikmati dan menjaga alam ciptaan Tuhan.

Galeri Telaga di Biak Utara



Post a Comment

6 Comments

  1. Bagus telaganya, masih alami banget. Ini belum ada yang mengelola ya? Mudah-mudahan gak ada tangan jahil yang ngaku-ngaku pecinta alam, tapi seenaknya ninggalin 'jejak'.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, telaga.x masih alami dan belum ada pengelola... Khawatir.x nanti klo sdh blooming ada wisatawan yg tdk bertanggung jawab. Bukannya melestarikan malah merusak

      Delete
  2. Indahnya... tapi bener2 tersembunyi ya Mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak... Dalam hutan soal.x sktr 3 km jalan... Belum banyak org yg tau juga... Tapi takut.x klo sdh banyak yg tau malah rusak 😊😊😊

      Delete
  3. Sebut saja namanya Mawar, hehehe... Very nice place, tapi sayangnya jauh sangat.

    Berarti belum diberdayakan sama pemerintah setempat ya??

    Nice sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... Bisa2x, sebut sja si Mawar... Lumayan jauh mas...
      Ia, belum ada sentuhan dari pemerintah...

      Thanks... Sering2 kunjungi dan coret2 blog saya mas... Hehehe

      Delete