Setelah
pendistirbusian bahan makanan untuk Smart Center di SDN Rium, kami pun kembali
ke Kupang. Tetapi tak lengkap bila tidak mengunjungi salah satu destinasi
wisata yang ada, yang terlewati ketika menuju SDN Rium. Destinasi wisata tujuan
kami adalah Air Terjun Tesbatan.
Terletak
di Desa Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kab.Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Air
terjun ini tersebunyi dari keramaian, tetapi menyimpan keindahan yang memesona.
Butuh beberapa menit untuk memasuki daerah air terjun ini, dengan jalan yang
sedikit berbatu. Tak ada pintu gerbang megah yang menyambut kedatangan kami,
hanya sebuah papan kecil yang berdiri di jalan masuk bertuliskan “Air Terjun
Tesbatan”.
Setelah
mobil parkir, air terjun masih belum kelihatan. Disini pun, tak ada tukang
parkir dan penjual yang menjajankan makanan maupun minuman. Butuh langkah kaki
untuk menyusuri jalan setapak menuju air terjun. Bukan dari beton tetapi masih
tanah liat, masih alami. Menjejaki jalan setapak, disebelah kiri terlihat aliran
sungai dari air terjun tersebut, terlihat pula aliran air yang dibuat oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Berjalan
sekitar 5 menit, suara gemericik air terjun sudah menusuk telinga. Sampai di
air terjun, beberapa wisatawan lokal sudah menikmati sejuknya Air Terjun
Tesbatan, mungkin karena intensitas hujan yang kurang sehingga mempengaruhi
volume air yang kurang juga.
Disekitar
air terjun ini, hanya ada sebuah kamar ganti. Itupun sudah tidak layak pakai,
atap dan pintu sudah tidak ada lagi ditambah dinding penuh dengan
coretan-coretan orang yang memiliki jiwa seni tinggi yang salah tempat
menyalurkan bakat mereka.
Disini
fasilitas seperti lopo-lopo dan tempat sampah tidak ada, akibatnya sampah
berserahkan dimana-mana ditambah wisatawan yang berkunjung tak mengerti aturan
wisata (jangan membuang apapun di tempat wisata selain waktu dan jangan
meninggalkan apapun di tempat wisata selain jejak).
Ditambah
lagi dengan adanya tulisan yang di buat oleh My Trip My Adventure Malaka untuk
mengajak wisatawan untuk “Nikmati Liburanmu, Bawa Pulang Sampahmu” atau
“Nyampah Sembarangan Itu Nggak Asyik” yang mungkin saja bisa mengurangi sampah
yang berserahkan tersebut, tapi begitulah tak ada yang peduli….
Menikmati
sejuknya air dan alam, terjun dari batu dan berenang sebagai aktivitas yang
kami lakukan di Air Terjun Tesbatan. Beberapa spot yang dimiliki air terjun ini
yang dapat digunakan untuk berenang dan mengambil gambar dengan jarak yang
cukup dekat satu sama lain dan dengan ketinggian yang berbeda.
Tak di
sangka, di tempat ini kami pun bertemu salah satu komunitas yang juga peduli
terhadap pendidikan dan ketertinggalan masyarakat pedalaman. Komunitas tersebut
bernama,Indonesia Backpacker Care (IBC). Mereka adalah kumpulan orang yang suka
berpetualang ala backpacker (seperti kami ini) dan sentuh dengan keterbatasan
yang ada yang mereka lihat selama petualangan. Mereka memiliki program untuk
membuat taman baca di salah satu sekolah yang ada di pedalaman NTT (nama SD-nya
lupa J J J) dan mencari seorang volunteer yang
akan bertugas di SD tersebut untuk memberi pengetahuan dan keterampilan.
Didalam perbincangan tersebut, kami bersepakat untuk bertemu untuk membicarakan
program mereka, tetapi tak tahu kelanjutannya…
Puas menikmati
keindahan dan kealamian Air Terjun Tesbatan, kami pun melanjutkan perjalanan
kembali ke Kupang….
Sedikit
tips ketika berwisata ke Air Terjun Tesbatan, bawa tempat sampah sendiri jadi
gak perlu buang samph dimana-mana, datangnya kalo pas musim hujan mungkin
airnya bisa banyak tapi hati-hati jalanan bisa licin…
1 Comments
Insyaallah besok saya ingin mencoba kesana. Semoga tahun ini Air Terjun Tesbatan sudah engga se kotor dulu ya kak. Mamg sangat disayangkan sekali sih, banyak sampah di tempat wisata yang memiliki potensi sebagus Tesbatan ini.
ReplyDelete